Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/834
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT SHINKO TOYOBO GISTEX GARMENT
Authors: Regina, Melati
Issue Date: 2016
Abstract: PT Shinko Toyobo Gistex Garment berlokasi di Jalan Panyawungan KM19 Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. PT Shinko Toyobo Gistex Garment berdiri pada tanggal 5 Mei 1994 dengan berbadan hukum Akte Notaris Liana Nugraha, SH yang disetujui Menteri Kehakiman di dalam surat keputusan No C26924 H T:01.01 tanggal 1 Juni 1995. Perusahaan ini memiliki luas tanah 17.507 m dan luas gedung 10.514 m 2 . Struktur organisasi PT Shinko Toyobo Gistex Garment berbentuk garis dan staf dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Presiden Direktur. Berdasarkan data sampai dengan tanggal 30 April 2016, jumlah tenaga kerja di PT Shinko Toyobo Gistex Garment factory 2 sebanyak 933 orang. Sistem pemasaran PT Shinko Toyobo Gistex Garment menginduk pada Shinko Toyobo yang berkantor pusat di Jepang. Produk yang dihasilkan sebagian besar dikirim ke Jepang. Perusahaan ini terbagi menjadi 2 divisi yaitu woven division building dan knitting division building, untuk factory 2 memproduksi barang berupa sportwear dan Casual knittwear dengan kapasitas produksi 120.000 pieces perbulan. Alur proses produksi di PT Shinko Toyobo Gistex Garment mulai dari pembuatan pola sampai packing. Jumlah mesin yang dimiliki PT Shinko Toyobo Gistex Garment factory 2 sebanyak 861 unit dimana jumlah mesin produksi ( penjahitan ) sebanyak 752 unit dan jumlah mesin produksi ( non-penjahitan) sebanyak 109 unit. Perusahaan ini menggunakan sumber tenaga listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) dan disel ( genset ) sebagai cadangan, dengan daya terpasang sebesar 850 kVA. Kebutuhan tenaga uap di PT Shinko Toyobo Gistex Garment factory 2 untuk proses produksi diperoleh dari 17 buah mini boiler ( ketel uap ) . Pada tinjauan khusus dibahas mengenai analisa penyebab terjadinya keterlambatan pengadaan aksesoris di PT Shinko Toyobo Gistex Garment 2. Keterlambatan pengadaan aksesoris dari supplier ke departemen pengadaan bahan baku dan bahan pembantu terjadinya barang tertahan di Bea cukai karena administrasi kurang lengkap, pengembalian barang karena tidak sesuai standar mutu yang ditentukan, terjadinya banjir, terjadinya transit berkali-kali di pelabuhan dan terjadinya miskomunikasi antara follow up dan supplier. Pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya keterlambatan tersebut bagi perusahaan yaitu akan terjadi waktu tunggu di bagian produksi jika pengiriman barang kategori urgent. Masalah keterlambatan dapat diatasi dengan meningkatkan kerjasama dengan supplier untuk memperhatikan kejelasan spesifikasi barang yang diminta, meminta sample, adanya stok of name yang teratur dan mengintensifkan pendataan ulang kemampuan supplier dalam mensuplai.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/834
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf155.21 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf175.43 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf148.15 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf154.27 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.