Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/828
Title: LAPORAN KERJA PRAKTIK LAPANGAN DI HOUSE OF FERRY SUNARTO
Authors: Nisa, Rizki Aulia
Issue Date: 2016
Abstract: House of Ferry Sunarto berdiri sejak tahun 1992, nama House of Ferry Sunarto diambil dari nama desainer sekaligus pemilik yaitu Ferry Sunarto House of Ferry Sunarto merupakan perusahaan atau butik yang bergerak dalam bidang pembuatan busana spesialis kebaya, selain kebaya house of Ferry Sunarto juga memproduksi ready to wear, ready to wear delux, gaun pengantin, sepatu pengantin, dan asesoris. House of Ferry Sunarto berlokasi 2 tempat yaitu workshop yang terdapat di jalan Ibu Inggit Ganarsih no 160, Ciateul Bandung dan showroom yang terdapat di Jalan Ciniru VI No.15 Senopati Kebayoran Baru DKI Jakarta. Workshop Ferry Sunarto memiliki luas bangunan 240m 2 . Workshop yang terdiri dari 3 lantai dibagi menjadi lantai satu sebagai tempat untuk marketing/sekertariatan, gudang busana, ruang gallery, ruang fitting dan ruang kerja Ferry Sunarto. Lantai dua tempat gudang payet, gudang stok kain, gudang busana, kantor keuangan, kantor asisten desainer, dapur umum, dan tempat meeting. Lantai tiga tempat untuk produksi dan mushola. Karyawan di house of Ferry Sunarto berjumlah 36 orang per maret 2016 dengan 9 orang staff dan 29 orang operator. Workshop Ferry Sunarto menerapkan struktur organisasi garis/linier dimana wewenang sepenuhnya di pegang oleh desainer sekaligus pemilik yaitu Ferry Sunarto . Modal yang digunakan dalam menjalankan workshop Ferry Sunarto merupakan dana pribadi dari Ferry Sunarto sebagai pemilik dan desainer. Pemasaran dari busana hasil rancangan Ferry Sunarto disegmentasikan untuk kalangan menengah ke atas, dengan pemasaran melalui berbagai media seperti media cetak, elektronik dan media sosial. Di workshop Ferry Sunarto karyawan di berikan fasilitas seperti Uang Makan, Air Minum, Dapur Umum, Ruang Makan, Perlengkapan Kerja, Kamar dan Mes Karyawan, Kamar Mandi, Loker, Musholla, dan Obat-obatan (Kotak P3K), serta darana penunjang produksi yaitu listrik 3200 watt dan akses wifi. Pembahasan tinjauan khusus berfokus kepada penyimpanan payet di gudang payet masalah yang terjadi adalah terbuangnya banyak waktu pada saat melakukan pencarian dan penimbangan payet. Selain itu tidak adanya form untuk pencatatan data stok payet di gudang menyebabkan operator dan kepala gudang tidak mengetahui apabila payet yang dibutuhkan telah habis atau tidak tersedia di stok. Faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah penyimpanan disebabkan oleh 4 faktor yaitu metode, material manusia dan juga lingkungan. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan cara melakukan pembuatan form stok payet, melakukan penimbangan dan penempelkan kode payet pada rak yang tidak terpakai, yang kemudian rak tersebut akan di gunakan untuk tempat penyimpanan payet yang telah ditimbang.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/828
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf271.79 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf189.41 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf176.15 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf178.85 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.