Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/814
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. BUMA APPAREL INDUSTRY |
Authors: | Dali, Satria Sidik |
Issue Date: | 2016 |
Abstract: | PT. Buma Apparel Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang pakaian jadi yang terletak di Jalan Raya Purwadadi Dusun Kaliang Bawang RT.15 / RW.08 Desa Wanakerta Kecamatan Purwadadi, Subang, Jawa Barat. Sumber permodalan PT. Buma Apparel Industry adalah Penanaman Modal Asing ( PMA ) . Modal tersebut berasal dari pemilik perusahaan Mr. Park Kyung Yung berkebangsaan Korea Selatan didirikan pada Tahun 1988 di Seoul, Korea selatan. PT. Buma Apparel Industry memiliki luas tanah 110.200 m 2 dan luas bangunan sekitar 38.858 m2 . Struktur organisasi PT. Buma Apparel Industry berbentuk garis dan staf dengan kedudukan tertinggi adalah Director President. Jumlah mesin yang dimiliki PT. Buma Apparel Industry sebanyak 4.102 unit dimana jumlah mesin produksi ( penjahitan ) sebanyak 3.595 unit dan jumlah mesin produksi ( non-penjahitan ) sebanyak 507 unit. Jumlah karyawan sampai dengan April 2016 adalah sebanyak 3.206 orang. Perusahaan menjalankan produksinya berdasarkan system job order ( product to order ) yaitu menerima pesanan dari pihak buyer. Jenis-jenis pakaian jadi yang diproduksi di PT. Buma Apparel Industry adalah dress, skirt, knitted shirt, knitted top/pants, dan blouse dengan menghasilkan produk sebanyak 700.000 sampai 800.000 pcs/bulan. Pemasaran produk 100% dipasarkan ke luar negeri ( U.S.A ) . Sarana penunjang produksi di PT. Buma Apparel Industry terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) sebesar 1.385 kVA dan 2 buah generator dengan daya 410 kW dan 540 kW, tenaga uap yang dihasilkan dari 3 unit ketel uap dengan kapasitas tekanan sebesar 10 kg/cm 2 , 8 kg/cm 2 , dan 8,5 kg/cm , pendingin udara, sumber air, pengelolaan limbah padat, pergudangan, ruang mekanik, ruang maintenance, dan IT. Tinjauan khusus yang dibahas mengenai pengamatan penyimpanan dan pendistribusian benang di gudang aksesoris. Masalah yang terjadi di gudang aksesoris adalah tidak tertatanya penyimpanan benang baru dan benang sisa produksi, serta penggunaan rak yang sudah disediakan tidak optimal, sehingga menyulitkan operator gudang dalam mendistribusikan benang ke bagian produksi yang dapat mengakibatkan keterlambatan produksi. Upaya perbaikan untuk memudahkan operator gudang dalam melakukakan tugasnya, maka saran perbaikan yang diberikan dengan mengatur tata letakgudang aksesoris khususnya benang. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/814 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.