Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/808
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI WORKSHOP DEDEN SISWANTO
Authors: Aldian, Mutia Sari
Issue Date: 2016
Abstract: Workshop Deden Siswanto merupakan rumah mode yang memproduksi berbagai jenis busana mulai dari Ready-to Wear (RTW) deluxe hingga busana couture. Workshop ini didirikan oleh desainer Deden Siswanto pada tahun 1995 dengan modal yang sepenuhnya berasal dari dana pribadi Deden Siswanto. Sampai saat ini, workshop Deden Siswanto telah memiliki dua label yang merupakan label pribadi dari desainer yaitu Deden Siswanto dan label do withdedensiswanto, serta 2 label yang permodalannya berasal dari investasi dan kerja sama dengan pihak lain yaitu AD Indonesia dan DenSis Traditional Moslem Bridal. Workshop sekaligus rumah pribadi Deden Siswanto berlokasi di Jalan Sukamulya No. 78 Pasteur Bandung dengan luas tanah sekitar 720 m 2 . Workshop Deden Siswanto menerapkan struktur organisasi fungsional dalam menjalankan perusahaan dengan pimpinan tertinggi ialah pemilik sekaligus desainer. Karyawan yang bekerja di workshop Deden Siswanto terdiri dari 17 orang karyawan laki-laki dan 4 orang karyawan perempuan dengan waktu kerja 8 jam per hari selama 6 hari dalam seminggu. Fasilitas yang dimiliki workshop Deden Siswanto antara lain 8 mesin jahit, 1 mesin obras 4 benang, 4 mesin bordir, 4 setrika, 1 alat pembuat lubang mata itik dan 1 alat pembuat kancing bungkus. Sarana penunjang yang disediakan di workshop Deden Siswanto yaitu gudang penyimpanan, jaringan internet dan tenaga listrik untuk menunjang proses produksi. Pada bulan Februari hingga April tahun 2016, workshop Deden Siswanto memproduksi dua potong jaket pria dengan aplikasi bordir dan 4 potong kemeja pria, dua buah sarung pria, enam set baju muslim wanita beserta outer dan 6 potong sack dress dengan aplikasi bordir Dalam Laporan Kerja Praktek ini terdapat tinjauan khusus yang berjudul “Pendokumentasian Desain Bordir Untuk Pengulangan Pembuatan Produk” yang membahas metode pendokumentasian desain dan sampel bordir di workshop Deden Siswanto. Mengingat sering adanya proses pengulangan penggunaan desain bordir yang sama persis, hal ini menuntut perlunya dokumentasi desain bordir yang dibuat selengkap mungkin untuk meminimalisir kesalahan bentuk dan warna pada saat proses pengulangan produk bordir. Langkah perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pengadaan kertas formulir khusus yang terdiri dari data-data tentang motif bordir yang sedang dikerjakan sehingga diharapkan perbaikan metode pendokumentasian desain bordir ini dapat mempermudah karyawan dalam pembuatan ulang motif bordir.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/808
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf227.38 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.