Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/801
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT ROY JAYA
Authors: Stephanie, Rose
Issue Date: 2016
Abstract: PT Roy Jaya merupakan perusahaan tekstil yang berbadan hukum Perseroan Terbatas ( PT ) yang berlokasi di Jl. Balekambang no.19, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sementara itu, PT Roy Jaya yang menjadi tempat untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan pabrik cabang ke 3 yang berlokasi di Jl. Rancajigang no. 46, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Luas lahan PT Roy Jaya cabang ke 3 adalah 3.240 m 2 yang terdiri dari luas lahan tertutup dan lahan terbuka. PT Roy Jaya adalah perusahaan yang permodalan dan pengelolaannya langsung dilakukan oleh pemilik ( Bapak Rohidin beserta keluarga ) dengan status penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) . Ditinjau dari bentuknya, struktur organisasi PT Roy Jaya berbentuk garis. Struktur organisasi garis memiliki garis komando yang jelas yang mengatur tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap bagian. Pada bulan April 2016, jumlah tenaga kerja yang ada di PT Roy Jaya berjumlah 60 orang yang didistribusikan ke Departemen Pertenunan Rapier dan Departemen Pertenunan Teropong. PT Roy Jaya menghasilkan jumlah produksi pertenunan rapier ± 58.459,50 meter/minggu dan pertenunan teropong ± 28.986,00 meter/minggu. Mesin tenun yang ada di PT Roy Jaya berjumlah 225 mesin yang terdiri atas 177 mesin tenun rapier dan 48 mesin tenun teropong. Sarana penunjang yang ada di PT Roy Jaya meliputi tenaga listrik 5190 kW dan sumber air yaitu sumur bor. Pada saat melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT Roy Jaya, khususnya di bagian pertenunan, mesin tenun yang digunakan terlihat kotor dan kurang perawatan. Sebagaimana diketahui bahwa kebersihan mesin tenun adalah faktor utama yang menentukan kualitas terhadap kain yang dihasilkan yang nantinya akan berpengaruh terhadap proses selanjutnya. Hal ini disebabkan karena tidak terlaksananya jadwal pemeliharaan dan perawatan pada mesin, sehingga banyaknya bagian pada mesin yang merupakan gerakan pokok seperti: bagian penguluran benang lusi, bagian pengetekan, dan bagian peluncuran benang pakan terhambat gerakannya akibat adanya fly waste yang menumpuk pada bagian tersebut. Maka dari itu dilakukan pengamatan untuk menanggulangi timbulnya kegagalan peluncuran pakan dan adanya cacat pinggir kain yang diakibatkan oleh mesin kotor. Upaya penanggulangan yang disarankan yaitu dengan merubah jadwal perawatan dan pembersihan mesin, menambah jumlah karyawan bagian maintenance, dan melakukan pelatihan dan pendidikan bagian pada karyawan.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/801
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf511.44 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.