Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/800
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT ROY JAYA |
Authors: | Singgih, Yudo Prasetyo |
Issue Date: | 2016 |
Abstract: | PT Roy Jaya merupakan perusahaan tekstil yang berbadan hukum Perseroan Terbatas ( PT ) yang berlokasi di Jl. Balekambang no.19, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. PT Roy Jaya yang menjadi tempat penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan pabrik cabang ke 3 yang berlokasi di Jl. Rancajigang no. 46, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Luas lahan PT Roy Jaya cabang ke 3 adalah 3.240 m 2 yang terdiri dari luas lahan tertutup dan lahan terbuka. PT Roy Jaya adalah perusahaan yang permodalan dan pengelolaannya langsung dilakukan oleh pemilik ( Bapak Rohidin beserta keluarga ) dengan status penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) . Ditinjau dari bentuknya, struktur organisasi PT Roy Jaya berbentuk garis. Struktur organisasi garis memiliki garis komando yang jelas yang mengatur tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada tiap bagian. Pada bulan Juni 2016 jumlah tenaga kerja yang ada di PT Roy Jaya berjumlah 60 orang yang didistribusikan ke Departemen Pertenunan Rapier dan Departemen Pertenunan Teropong. PT Roy Jaya menghasilkan jumlah produksi pertenunan rapier ± 58.459,50 meter/minggu dan pertenunan teropong ± 28.986,00 meter/minggu. Mesin tenun yang ada di PT Roy Jaya berjumlah 225 mesin yang terdiri atas 177 mesin tenun rapier dan 48 mesin tenun teropong. Sarana penunjang yang ada di PT Roy Jaya meliputi tenaga listrik 5190 kW dan sumber air yaitu sumur bor. Pada saat melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT Roy Jaya, khususnya di bagian inspeksi kain, terdapat cacat pakan tak sampai hasil dari mesin no 39, hal tersebut dikarenakan tidak stabilnya gerakan pita rapier sehingga menyebabkan terjadinya pakan gagal diterima oleh rapier penerima. Pada dasarnya, tidak stabilnya gerakan pita rapier diakibatkan dari berkurangnya lebar pita rapier akibat dari gesekan antara pita rapier dengan rel peluncuran pakan. Dalam tinjauan khusus akan diamati perubahan lebar pita rapier pada bulan ke empat dan pengaruhnya terhadap proses produksi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semakin berkurangnya lebar pita rapier akan mempengaruhi meningkatnya jumlah pakan tak sampai. Saran yang diberikan yaitu Melakukan pengecekan secara berkala terhadap dimensi pita rapier pada bulan ke tiga agar diketahui waktu yang tepat untuk mengganti pita rapier dan untuk meminimalisir kenaikan jumlah pakan tak sampai dan putusnya benang lusi secara bersamaan. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/800 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.