Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/79
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Dery, F | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-05T12:35:51Z | - |
dc.date.available | 2022-11-05T12:35:51Z | - |
dc.date.issued | 2014 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/79 | - |
dc.description.abstract | Kain rajut handuk putih kapas-poliester (80%-20%) merupakan salah satu kain dengan jumlah order yang banyak di PT Wiska. Kain ini dipasarkan baik di dalam maupun ke luar negeri. Proses yang harus dilakukan sebelum proses pemutihan optik pada kain handuk adalah proses pemasakan dan pengelantangan yang dilakukan secara simultan yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan pigmen alam pada serat kapas. Proses pemasakan dan pengelantangan di PT Wiska dilakukan pada temperatur 90⁰C selama 30 menit dengan konsentrasi H2O2 sebanyak 10 ml/l. Banyaknya order menjadikan proses kain handuk putih dilakukan di dua mesin yang berbeda, yaitu Jet Dyeing dan Jet Flow. Hasil nilai derajat putih yang diperoleh dari proses menggunakan mesin Jet Flow tidak sebaik yang diperoleh pada mesin Jet Dyeing, sehingga nilai derajat putih yang diperoleh tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mendapatkan nilai derajat putih yang sama, telah dilakukan penambahan waktu selama 30 menit, namun nilai derajat putih masih di bawah standar yang diinginkan. Untuk mengetahui kondisi pengerjaan yang dapat memenuhi keinginan konsumen maka telah dilakukan percobaan untuk memperoleh kondisi optimum pemasakan dan pengelantangan pada mesin Jet Flow dengan memvariasikan konsentrasi H2O2 yaitu (10, 12, 14, dan 16) ml/l dengan waktu (30, 40, 50, dan 60) menit pada proses pemasakan dan pengelantangan. Setelah proses pemasakan dan pengelantangan dilanjutkan dengan pengujian nilai derajat putih, kekuatan jebol, dan daya serap. Hasil pengujian dan evaluasi menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi H2O2 dan waktu proses yaitu makin tinggi konsentrasi H2O2 dan waktu proses berpengaruh terhadap nilai derajat putih, kekuatan jebol, dan kapasitas serap. Makin tinggi konsentrasi H2O2 dan waktu proses maka nilai derajat putih makin besar, makin lama waktu proses maka makin tinggi kapasitas serap, sedangkan makin tinggi konsentrasi H2O2 dan waktu proses maka kekuatan jebol makin menurun. Berdasarkan pertimbangan terhadap hasil pengujian, diperoleh kondisi optimum untuk mesin Jet Flow yang menyamai hasil Jet Dyeing yaitu penggunaan konsentrasi H2O2 sebanyak 12 ml/l dengan waktu proses selama 60 menit. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | OPTIMALISASI PROSES PEMASAKAN DAN PENGELANTANGAN KAIN RAJUT HANDUK KAPAS-POLIESTER (80%-20%) PADA MESIN JET FLOW | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 268.74 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 174.94 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 231.71 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 167.79 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.