LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT GRANDTEX

Abstract

PT Grand Textile Industry yang selanjutnya disebut PT Grandtex merupakan perusahaan tekstil berbentuk perseroan terbatas. Lokasi perusahaan berada di Jalan Jendral Ahmad Yani No 127 Km 7, Bandung. PT Grandtex memiliki luas tanah 225.000 m 2 . Lahan tersebut ditempati bangunan dan jalan seluas 83.263 m2 . Stuktur organisasi yang diterapkan adalah sistem garis dan staf dengan pemimpin tertinggi dipegang oleh seorang direktur. Jumlah karyawan PT Grandtex sampai bulan Juni 2016 adalah sebanyak 1700 orang. Kegiatan produksi PT Grandtex dimulai dari proses pemintalan, persiapan pertenunan, pencelupan ( rope dyeing dan loop dyeing ) , pertenunan sampai dengan penyempurnaan. Departemen pemintalan mempunyai 20.000 spindel dengan kapasitas 508 ton ( 2.800 bale ) /bulan dengan produksi ring CD 6s 20s serta 3.240 rotor dengan kapasitas 1.034,2 ton ( 5.700 bale ) /bulan dengan produksi open end CD 6s 20s untuk normal, slub dan multi count yarn. Sedangkan Departemen Pertenunan mempunyai 138 buah mesin weaving double width SULZER dengan kapasitas 2.200.000 yards/bulan untuk produksi Denim dan Chambray ( 4,5 oz/yard 14 oz/yard ) dan 35 buah mesin PICANOL serta 24 buah mesin ISHIKAWA dengan kapasitas 400.000 yards/bulan untuk produksi Denim dan Chambray ( 4,5 oz/yard 10 oz/yard ) . Sarana penunjang produksi yang dimiliki PT Grandtex meliputi instalasi tenaga listrik dari PT PLN dengan kapasitas terpasang 900 kVA, enam unit boiler untuk memenuhi kebutuhan uap 5.727.501 liter/tahun, pergudangan, instalasi air proses yang berasal dari 9 sumur artesis dengan penyediaan air sebesar 83.300 m3 /bulan dan instalasi pengolahan air limbah ( IPAL ) . Pada akhir Laporan Kerja Praktek ini membahas mengenai banyaknya berat sliver carding dari jenis mixing Reguler yang tidak sesuai dengan standar perusahaan, analisis penyebabnya, serta bagaimana cara menanggulanginya dalam tinjauan khusus mengenai upaya mengurangi terjadinya berat sliver carding pada jenis mixing Reguler yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Metodologi yang digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah menganalisa sebab akibat, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh seperti mesin, lingkungan dan manusia.