Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/791
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT CENTRAL GEORGETTE NUSANTARA
Authors: Rahel, Oktavia
Issue Date: 2016
Abstract: PT Central Georgette Nusantara (PT CGN) merupakan salah satu perusahaan tekstil di Indonesia yang bergerak pada bidang pertenunan. Perusahaan ini didirikan pada 2 April 1988 yang berlokasi di jalan Cibaligo No. 45 Kota Cimahi dengan luas bangunan kurang lebih 50000 m 2 , yang meliputi bangunan pabrik, perkantoran, dan bangunan penunjang produksi lainnya seluas 30000 m 2 dan untuk jalan dan tempat parkir seluas 20000 m 2 . Struktur organisasi yang digunakan di PT CGN berbentuk garis dan staf. PT CGN adalah perusahaan tekstil yang berbadan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Produksi PT CGN dipasarkan ke dalam maupun luar negeri, dengan 80% hasil produksi diekspor ke Jepang, Hongkong, Thailand, Eropa, dan Timur Tengah serta 20% dikirim untuk kebutuhan dalam negeri ke Bandung, Jakarta, Semarang dan Surabaya. PT CGN memiliki dua bagian produksi yang letaknya berbeda yaitu bagian Pertenunan I dan bagian Pertenunan II dengan jumlah mesin yang berbeda. Proses produksi kain tenun di PT CGN menggunakan mesin Water Jet Loom (WJL) Pertenunan I sebanyak 132 unit, mesin WJL Pertenunan II sebanyak 250 unit dan juga mesin Air Jet Loom (AJL) sebanyak 2 unit. Jumlah Produksi bagian Pertenunan I dan bagian Pertenuan II untuk bulan April 2016 sebanyak 1.972.455 meter kain grey dengan jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 1.835 orang. PT CGN memiliki sarana penunjang produksi berupa tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 5.540 KVA dengan tegangan 380 Volt, tenaga uap dari boiler dan oil heater, pengolahan air limbah, laboratorium, dan pergudangan. Tinjauan khusus yang terdapat pada laporan praktik kerja lapangan ini membahas tentang analisa mengenai penyebab ketidakstabilan kedudukan spindle pada mesin Two For One (TFO) Murata 310 A. Pengamatan dilakukan dilatarbelakangi oleh ditemukannya getaran pada kedudukan spindle pada saat produksi berlangsung. Dikatakan kedudukan spindle abnormal apabila spindle tersebut mengalami perubahan posisi atau posisi tidak tetap. Berdasarkan pengamatan didapatkan bahwa yang termasuk pada kategori spindle abnormal yaitu spindle bergetar dan bobbin pirn berputar. Berdasarkan hasil observasi tersebut terdapat 3 faktor penyebab kesalahan yaitu manusia (kesalahan pemasangan stationary disk dan drop wire), mesin (spare part spindle system berkarat dan waste pada spare part spindle system) dan metode (tidak berjalannya SOP dalam menjalankan mesin),
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/791
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf264.75 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.