LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SARI WARNA ASLI II BOYOLALI

Abstract

Praktik kerja lapangan merupakan suatu hal yang perlu dan penting untuk dilakukan oleh mahasiswa, karena dengan adanya PKL mahasiswa bisa secara langsung mengamati dan berperan langsung dalam dunia perindustrian yang sebenarnya. Dalam praktik kerja lapangan yang dilakukan di PT Sari Warna Asli II Boyolali yang beralamatkan di jl Raya Solo-Boyolali km 17,5 Randusari, Teras. PT Sari Warna Asli II Boyolali merupakan industri yang bergerak dibidang pertenunan yang menghasilkan kain grey. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1966 oleh Bapak Budhi Mulyono dengan jumlah biaya sebesar Rp 2.000.000.000,00 dengan luas tanah 13 Ha. Pada tahun 2009 PT Sari Warna Asli II Boyolali mengalami masalah dalam keuangan dan diambil alih oloh PT SRITEX. PT Sari Warna Asli II Boyolali mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dan pimpinan tertinggi dipegang oleh Plant manager. PT Sari Warna Asli II Boyolali memproduksi kain grey dengan rata-rata 5.000.000 yard/bulan. Jumlah mesin tenun yang digunakan untuk proses produksi adalah 863 buah yang terdiri dari 199 buah mesin air jet loom dan 664 buah mesin tenun rapier. Jumlah karyawan pada bulan Maret yaitu 2660 dengan komposisi 1553 orang laki-laki dan 1107 orang perempuan. Dalam tinjauan khusus membahas tentang upaya mengurangi gagal pakan yang diakibatkan oleh timbulnya bulu-bulu pada saat proses produksi yang dikarenakan adanya gesekan antara benang lusi dengan alal-alat yang dilewati benang lusi. Adanya perbedaan yang tampak pada jumlah bulu yang terjadi selama proses pertenunan hal ini bisa menyebapkan terjadinya gagal pakan terutama pakan yang menyangkut pada bulu-bulu benang lusi. Solusi untuk mengurangi jumlah bulu-bulu benang lusi yang timbul lagi maka dilakukan penambahan obat pembantu pada saat pamasakan obat kanji. Obat yang ditambahkan adalah Olinor PA dan Textile Wax P yang berfungsi sebagai obat penidur bulu-bulu lusi dan memudahkan pemisahan tiap-tiap helai benang. Dengan penambahan bahan tersebut ternyata dapat mengurangi jumlah gagal pakan yang disebabkan pakan menyangkut sebesar 33,14 %.