LAPORAN KERJA PRAKTIK LAPANGAN PT GISTEX TEXTILE DIVISION

Abstract

PT GISTEX Textile Division adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil di mulai dari proses weaving hingga finishing. PT GISTEX Textile Division didirikan pada tanggal 1 Oktober 1975 berlokasi di Jl. Nanjung No. 82, Kampung Cipatat, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. PT GISTEX Textile Division terdiri atas lahan dan bangunan dimana luas lahannya adalah 40.000 m 2 dan luas bangunannya 15.800 m

2 . Struktur organisasi PT GISTEX Textile Division adalah struktur garis dan staf, dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Managing Director. Permodalan PT GISTEX Textile Division diperoleh dari Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) dan bantuan kredit dari bank pemerintah. Produksi PT GISTEX Textile Division adalah kain poliester dengan jumlah rata-rata produksi di Departemen Weaving perbulannya sekitar 600.000 yard. Kain hasil produksi PT GISTEX Textile Division 95 % diekspor ke berbagai negara dan 5 % untuk kebutuhan dalam negeri. Jumlah karyawan di PT GISTEX Textile Division berdasarkan data terakhir pada bulan April 2016 adalah sebanyak 675 orang, terdiri dari 441 orang pria dan 234 orang wanita. Mesin Produksi di Departemen Weaving PT GISTEX Textile Division diantaranya adalah 6 unit mesin Pirn Winding, 74 unit mesin Two For One ( TFO ) , 2 unit mesin Vacuum Heat Setting ( VHS ) , 2 unit mesin Sectional Warping, 3 unit alat pencucukan

( Drawing In ) , 6 unit mesin Jumbo Winder, 2 unit mesin Tying, 78 mesin tenun Water Jet Loom, 1 unit mesin Dryer ( pengering ) , dan 5 unit mesin Inspecting. Sarana penunjang produksi yang dimiliki terdiri atas tenaga listrik PLN daya 2180 kVA dan generator kapasitas 500 kVA, uap yang dihasilkan berasal dari dua buah steam boiler, sumber air yang berasal dari empat buah sumur bor dan Sungai Citarum, pengolahan air proses dan limbah, laboratorium, pergudangan, kendaraan dan bengkel. Tinjauan khusus yang diamati adalah mengenai cacat temple mark yang terjadi di PT GISTEX Textile Division pada bulan Maret 2016. Cacat temple mark ini diamati penyebabnya berdasarkan 3 faktor yaitu mesin, metoda dan manusia. Faktor penyebab cacat temple ini dicari solusi sebagai langkah antisipasi dan pencegahan agar angka cacat temple mark tersebut dapat berkurang.