LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT WISMA SANDANG JAYA TEXTILE MILLS

Abstract

PT Wisma Sandang Jaya Textile Mills ( WISTEX ) berdiri pada april tahun 1979 dengan pimpinan perusahaan H. Sajum Thajib, dengan berjalannya waktu PT WISTEX Cibiru mengalami perpindahan kepemilikan yaitu PT Binausaha Cipta Prima ( BUCP ) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan ini didirikan tahun 1980 sengan nama PT Medan Jaya dan berganti nama menjadi PT Binausaha Cipta Prima pada tahun 2001. Pemodalan PT Binausaha Cipta Prima sepenuhnya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) . Modal tersebut berasal dari pemilik yang merupakan pemegang saham utama yaitu keluarga Lumanto. PT Binausaha Cipta Prima ini memiliki beberapa unit cabang salah satunya PT Wisma Sandang Jaya Textile Mills ( WISTEX ) yang bertempat di Jalan Raya A.H Nasution Km.14,5 Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. PT Wistex adalah anak perusahaan PT BUCP maka berstruktur organisasi garis dan dipimpin oleh manajer, sedangkan pimpinan direksinya berada dipusat yaitu PT BUCP. PT WISTEX Cibiru merupakan perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas ( PT ) yang bergerak di bidang tekstil khususnya weaving ( pertenunan ) . PT WISTEX Cibiru hanya memproduksi kain tenun dengan menggunakan mesin tenun jenis rapier sebanyak 135 mesin tenun. Jumlah karyawan PT WISTEX Cibiru sebanyak 350 orang terdiri dari 28,6 % lulusan SD, 45,3 % lulusan SMP, 22,75 % lulusan SMA dan 1,7 % lulusan Perguruan Tinggi. PT WISTEX Cibiru merupakan perusahaan yang memproduksi kain denim dan greige, dengan jumlah produksi kain tenun ± 8.900.000 meter pertahun. Perusahaan ini tidak memasarkan sendiri produknya ke orang lain melainkan mengirim hasil produksinya ke pusat yaitu PT BUCP. Luas tanah keseluruhan PT WISTEX Cibiru adalah 20.750 m dengan luas bangunan 10.375 m 2 dan sisanya dipergunakan untuk ruang boiler, gudang, bengkel, water treatment, IPAL, penghijauan, mess karyawan, parkiran dan lain-lain. Pada tinjauan Khusus melakukan pengamatan mengenai upaya menanggulangi ketidakrataan pinggiran kain denim. Pengamatan ini dilakukan karena ditemukannya tidak standar pada penggulungan kain dan alat cutter pada beberapa mesin yang memproduksi kain denim tidak bekerja dengan optimal pada saat berada di lapangan.