LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT PULAU MAS TEXINDO

Abstract

PT Pulau Mas Texindo merupakan suatu perusahaan dengan bentuk perusahaan Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) yang didirikan pada tanggal 20 januari 1994 yang berlokasi di Jl. Nanjung KM 2.2 Desa Lagadar kecamatan Marga Asih, Cimahi Selatan, dengan luas 50.963m 2 , 40% dari luas tersebut keseluruhannya berupa bangunan dan sisanya berupa fasilitas yaitu jalan, kantin, taman, dan tempat parker. PT Pulau Mas Texindo memproduksi kain tenun yang berbahan baku 100% poliester. Struktur organisasi PT Pulau Mas Texindo berbentuk garis, dimana pimpinan tertinggi perusahaan dipegang oleh Dewan Komisaris. Sampai dengan bulan Februari 2016 jumlah karyawan PT Pulau Mas Texindo sebanyak 1.233 orang dengan perincian jumlah karyawan pria 857 orang dan karyawan wanita 376 orang dengan tingkat pendidikan 5,10% lulusan SD, 20,84% lulusan SMP, 64,88% lulusan SMA dan lulusan perguruan tinggi (D1-D4, dan S1). Di PT Pulau Mas Texindo, Departemen Pertenunan terdiri dari Bagian Persiapan Pertenunan , dan Bagian Pertenunan. Jumlah mesin tenun yang dimiliki oleh bagian pertenunan sebanyak 267 unit mesin Water Jet Loom. Jumlah produk yang dihasilkan di PT Pulau Mas Texindo tergantung dari pesanan yang diterima. Produk yang dihasilkan di PT Pulau Mas Texindo sebagian besar diekspor keluar negeri seperti Singapura, Australia, Saudi Arabia, Afrika dan Eropa sebanyak 80% dari total produksi, sedangkan 20% dari hasil produksinya dipasarkan untuk dalam negeri dan pesanan-pesanan dari perusahaan lain. Selain sarana utama, PT Pulau Mas Texindo juga memiliki sarana penunjang berupa tenaga listrik dengan kapasitas 2.000 kVA, yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), tenaga uap yang diperoleh dari 3 unit boiler dan 3 unit oil heater, pengolahan air proses dan limbah, dan juga pergudangan. Berdasarkan analisa di BAB III Tinjauan Khusus tentang “Pengamatan Menurunnya Grade Kain Grey Dari Target Perusahaan” karena seringkali grade kain grey hasil produksi tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan hasil analisa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan grade kain tidak sesuai dengan target perusahaan yaitu faktor bahan baku, mesin, dan manusia.