LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT HEKSATEX INDAH

Abstract

PT Heksatex Indah merupakan perusahaan tekstil integrated yang bergerak dalam bidang perajutan ( knitting ) , pencelupan ( dyeing ) , dan penyempurnaan ( finishing ) yang didirikan pada tahun 1992 di prakarsai oleh Bapak Pudji Amiyanto sebagai pendiri sekaligus pemilik perusahaan. Perusahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat dan merupakan perusahaan jenis Penanaman Modal Dalam Negeri

( PMDN ) . Perusahaan ini terletak di Jalan Nanjung Km 2 No.10 RT.03 RW.11 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat dengan areal tanah seluas 12.900 m 2 . PT Heksatex Indah sampai bulan April 2016 memiliki jumlah karyawan 875 orang. Struktur organisasi PT Heksatex Indah berbentuk garis. PT Heksatex Indah memproduksi kain jenis lace dan tricot. Jumlah produksi untuk jenis lace sebesar 200.000 yard/month dan untuk tricot atau plain fabrics sebesar 2.600.000 yard/month. Pemasaran PT Heksatex Indah yaitu berada di dalam negeri dan luar negeri, kurang lebih 50% diekspor ke berbagai negara. Sedangkan 50% dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan mempunyai fasilitas penunjang produksi seperti tenaga listrik dari PLN sebesar 4330 kVA, instalasi pengolahan air proses yang berasal dari 5 buah sumur artesis dengan kapasitas masing-masing ± 300 liter, instalasi pengolahan air limbah dengan metode kimia, fisika dan biologi dengan kapasitas ± 420 liter dan telah memenuhi persyaratan baku mutu limbah sesuai dengan SK Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 1999, laboratorium, tenaga uap ( boiler ) , kompresor, Air Conditioning

( AC ) , bengkel, pemadam kebakaran dan pergudangan. Tinjauan khusus yang diamati adalah tentang tata letak bahan baku benang di Departemen Warping. Topik ini dipilih karena adanya masalah pada saat proses pengambilan bahan baku warping dibutuhkan waktu yang lumayan lama, timbulnya kerusakan pada gulungan benang bahan baku warping akibat tata letak kardus bahan baku tersebut. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan yang tepat untuk mengatasi hal-hal tersebut. Disarankan perlu dilakukan perbaikan tata letak dari kardus berisi bahan baku, kardus yang berisi cones dan sisa gulungan benang setelah di warping, sehingga dapat mempermudah penanganan bahan baku warping.