Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/743
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT SOUTH PACIFIC VISCOSE
Authors: Irpa, Ripaldi
Issue Date: 2015
Abstract: PT South Pacific Viscose adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978 dengan surat izin pendirian No. 17/14/78 oleh Ashok Birla Group dari India dan mulai beroperasi tahun 1982. PT South Pacific Viscose berada di kampung Ciroyom desa Cicadas Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat seluas ± 77 hektar dengan ± 55 hektar luas tanahnya digunakan untuk bangunan. Struktur organisasi yang digunakan berbentuk garis dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh President Director. PT South Pacific Viscose memperoleh beberapa sertifikat atas prestasi dan komitmennya dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif dan ramah lingkungan. Sertifikat yang telah dimiliki yaitu ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001. PT South Pacific Viscose merupakan perusahaan bersama milik Lenzing AG dari Austria, Avit Invesment Ltd dari Turki & Caicos Islamd (BWI), Penique S.A dari Panama island, PT Pura Golden Lion dan Mrs. Saparsih Noor Luddin dari Indonesia. Jumlah pekerja PT South Pasific Viscose sampai bulan April 2015 adalah 1747 orang. Produksi utama PT South Pacific Viscose adalah serat stapel rayon viskosa yang digunakan sebagai bahan baku produk tekstil dan non woven, sedangkan produk sampingnya berupa natrium sulfat anhidrat kristal. Selain itu PT South Pacific Viscose melakukan pengolahan karbon disulfida (CS 2 ) cair dan asam sulfat (H ) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan. PT South Pacific Viscose memproduksi serat stapel rayon viskosa sebanyak± 900 ton/hari dan natrium sulfat anhidrat kristal sebanyak ± 515 ton/hari. Produk utama PT South Pacific Viscose berupa serat stapel rayon viskosa dan non woven dijual untuk pasar dalam negeri sebanyak 40%, dan sisanya sebanyak 60% untuk pasar luar negeri, sedangkan produk samping yaitu natrium sulfat anhidrat kristal dijual untuk pasar dalam negeri sebesar 60%, dan 40% dipasarkan ke luar negeri, tujuan pemasarannya yaitu Singapura, Thailand, dan India. Natrium sulfat anhidrat kristal digunakan sebagai bahan baku di industri pembuatan sabun atau surfaktan, dan industri pupuk. Proses produksi serat stapel rayon viskosa dilakukan di tiga Departemen, yaitu Departemen Viskosa, Departemen Pemintalan dan Departemen Spinbath. Pada 2 SO 4 bagian tinjauan khusus dibahas mengenai regenerasi press lye dalam proses pembuatan selulosa alkali. Pelarutan pulp dilakukan di Departemen Viskosa. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan pulp adalah NaOH dengan konsentrasi 0,22 kg/l pelarut ini disebut dengan steeping lye. Setelah pulp larut, kemudian diperas dalam rol. Hasil perasan tersebut merupakan larutan NaOH yang telah mengalami penurunan konsentrasi, larutan ini disebut dengan press lye. Dalam upaya penghematan bahan baku maka PT South Pacific Viscose melakukan regenerasi NaOH yang telah digunakan (press lye) dalam pelarutan pulp, dengan cara menaikan konsentrasi press lye. Hal yang dilakukan adalah dengan menambahkan NaOH yang memiliki konsentrasi 0,52 kg/l kedalam sebuah tank yang berisi larutan press lye.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/743
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf191.21 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.