Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/734
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT ITS ( INDONESIA TORAY SYNTHETICS) |
Authors: | Faizal, Halida Kurniawan |
Issue Date: | 2015 |
Abstract: | PT ITS ( Indonesia Toray Synthetics) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan serat sintetik dan industri tekstil yang merupakan cikal bakal dari Toray Industri. PT ITS didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971 dengan Surat Ijin Presiden No. 1329/Pres/2/1971 tanggal 26 Februari 1971 dan Surat Keputusan Menteri No. 331/M/SK/VI/71 tanggal 13 Juli 1971, diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1976. PT ITS terletak di atas tanah seluas 521.310 m dengan luas bangunan 176.023 m 2 , pabrik PT ITS terletak di Jalan M. Toha Km 1 Pasar Baru Tangerang, dan kantor pusat beralamat di Jl.Jendral Sudirman, Sumitmas Tower lantai tiga No. 61-62. Jumlah karyawan sampai dengan bulan Mei 2015 berjumlah 1000 orang, terdiri dari 3,2% Sarjana ( S1 ) , lulusan D3 sebanyak 5% dan 91,8% sisanya adalah lulusan SLTA/sederajat. Adapun struktur organisasinya berbentuk garis dan staf. PT ITS memproduksi serat filamen Nylon 6, serat pendek poliester dan filamen poliester sebesar 184 ton/bulan, filamen Nylon 6 610 ton / bulan dan Polyester Fibre 1220 ton / bulan. PT ITS juga menghasilkan serat poliester tipe semi dull, full dull dan super bright. Pada Departemen Polyester Staple Fibre menghasilkan 2 jenis serat yatu yaitu tipe super bright ( E900 ) dan tipe semi dull ( P200 ) . Poliester stapel tipe semi dull dan super bright dihasilkan kurang lebih 1350 ton/bulan, chip super bright sebanyak 20 ton/hari, dan chip semi dull sebanyak 35 ton/bulan. Produksi pada Departement Poliester di bagian polymer terdiri dari dua proses yaitu polimerisasi batch, polimerisasi continues menghasilkan lelehan polimer dan chips yang siap dijual atau digunakan untuk proses pembuatan serat poliester. Selanjutnya pada bagian staple fibre dilakukan proses yang meliputi pemintalan leleh ( melt spinning ) dan penarikan/pengolahan lanjut ( draw line ) . Produksi yang dikerjakan sesuai dengan pesanan dari konsumen. Sarana penunjang produksi merupakan tanggung jawab dari Departemen Utility, antara lain penyediaan air dari sungai Cisadane yang dilengkapi pompa kapasitas 600 m 3 /Jam, Pembangkit tenaga listrik disuplai dari pembangkit listrik tenaga diesel/Boiler Turbin Generator. Pengolahan air proses terdiri dari tahap flokulasi, penyaringan ( filtrasi ) , chlorinasi dan deionisasi. Adapun untuk pengolahan air limbah menggunakan metoda lumpur aktif. Tinjauan khusus membahas tentang Pengaruh Perubahan Temperatur Chimney terhadap Cacat Melilitnya Filamen di Proses Drawing. Temperatur chimney diiubah dari 19 derajat C menjadi 21 derajat C karena adanya progam Saving Energy. Maka upaya yang dilakukan untuk mengatasi cacat melilit filamen adalah mengembalikan temperatur chimney ke temperatur awal yaitu 19 derajat C |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/734 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.