Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/726
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT BRATATEX |
Authors: | Arnia, Tris Handiawati |
Issue Date: | 2015 |
Abstract: | PT Bratatex didirikan pada tanggal 27 September 1979 oleh seorang pengusaha bernama Sudrajat Hartabrata di Jalan Mahar Martanegara No. 106 B Desa Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Selatan. Menempati lahan seluas 40.000m dengan luas bangunan 30.000m 2 . PT Bratatex mempunyai struktur organisasi berbentuk garis, dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Direktur Utama. Status penanaman modal di PT Bratatex merupakan status permodalan dalam negeri. Produk yang dihasilkan berupa kain denim dan kain non denim . Pemasaran produk untuk ekspor ialah sebesar 25% dan lokal 75%. Jumlah tenaga kerja sampai bulan April 2015 sebanyak 475 orang, dengan latar belakang pendidikan SD 39 orang, SMP 97 orang, SMA 302 orang, D1 4 orang, D3 20 orang dan S1 13 orang. PT Bratatex merupakan perusahaan tekstil yang meliputi Departemen Pertenunan ( Weaving ) dan Departemen Pencelupan-Penyempurnaan ( Dyeing-Finishing ) kain. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan di Bagian Dyeing-Finishing, Jenis produksi yang dihasilkan di PT Bratatex yaitu kain denim dan kain non denim dengan kapasitas rata-rata perbulannya sebanyak 77.000 yard untuk kain non denim dan 82.000 yard untuk kain denim. Sarana penunjang produksi dilengkapi dengan sarana mesin-mesin berupa mesin pembakaran bulu, mesin penghilangan kanji, mesin pemasakan pengelantangan, mesin merserisasi , mesin stenter, mesin sanforisasi, mesin sueding dan mesin inspeksi. Sarana penunjang lainnya yang dimiliki PT Bratatex ini berupa bengkel, gudang, laboratorium, tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 1100 kVA, tenaga uap dengan kapasitas 10.000 kg uap/jam, pengolahan air proses dengan kapasitas 30 m 3 /jam, pengolahan air limbah secara fisika ( penyaringan ) , kimia ( koagulasiflokulasi ) , dan biologi ( lumpur aktif ) . Hasil pengolahan limbahnya memenuhi persyaratan baku mutu SK Gubernur Jawa Barat No 6 Tahun 1999. Pada tinjauan khusus dibahas tentang masalah pemeliharaan mesin desizing merek Babcock di Departemen Dyeing-Finishing PT Bratatex. Permasalahan yang Sering terjadi kerusakan adalah pada bagian-bagian mesin desizing, sehingga menghambat proses produksi akibatnya proses produksi terhenti. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa program perawatan dan perbaikan mesin harus dilaksanakan dengan sangat baik dan teratur, serta perlu di tanamkan rasa tanggung jawab pada setiap karyawan untuk menjaga segala peralatan mesin. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/726 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.