LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT PAN ASIA JAYA ABADI

Abstract

PT Pan Asia Jaya Abadi adalah perusahaan industri yang memproduksi pakaian jadi yang terletak di jalan Cisirung nomor 95 Mohammad Toha KM 6.8, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) dengan penanaman modal 100% Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) memiliki luas tanah 61.268 m 2 dengan luas bangunan 2.000 m

2 pada unit garmen. Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT Pan Asia Jaya Abadi berbentuk garis dan staf dengan jumlah pekerja pada unit garmen sampai bulan April 2015 sebanyak 771 orang ( 385 lulusan SMP, 297 lulusan SMA, 76 orang lulusan SD, 5 orang lulusan Diploma 3, 5 orang lulusan Strata 1 dan 3 orang lulusan Diploma 1 ) . Jumlah mesin produksi yang dimiliki PT Pan Asia Jaya Abadi sebanyak 814 unit yang terhitung sampai dengan bulan April 2015. Mesin-Mesin tersebut terdiri dari 675 unit mesin produksi dan 139 unit mesin non produksi. Jumlah produksi yang dihasilkan setiap bulan sebanyak 120.000 pieces. Jenis pakaian yang diproduksi berbahan sifon dan kapas dengan jenis pakaian yang dihasilkan adalah blouse

( pakaian atasan wanita ) dan kemeja. Wilayah pemasaran dari produk yang dihasilkan adalah Jepang, Amerika, Turki, Russia, Irak dan Dubai. Tahun awal berdiri unit produksi garmen memiliki 3 line produksi dengan jumlah 144 mesin dan terus berkembang sampai dengan bulan April 2015 memiliki 20 line. Proses produksi yang dilakukan di PT Pan Asia Jaya Abadi dimulai dari proses penerimaan order, proses produksi sampai dengan proses pengiriman. Sarana penunjang produksi terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari PLN sebesar 3600 kVA. Uap panas yang dihasilkan berasal dari satu boiler dengan kapasitas boiler 10 ton/jam. Perusahaan ini memiliki 2 buah ketel uap dengan ketentuan tekanan yang digunakan tidak lebih dari 10 kg/cm 2 untuk ketel uap yang dibuat oleh Jerman dan tekanan yang digunakan tidak lebih dari 12,5 kg/cm 2 untuk ketel uap yang dibuat oleh China. Sarana penunjang produksi lainnya yaitu laboratorium, ruang Information Technology ( IT ) dan pergudangan. Pada bagian akhir, tinjauan khususnya adalah membahas suatu pengamatan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) di departemen Gudang Bahan Baku ( GBB ) Kain. Pemilihan tinjauan khusus ini dilatarbelakangi oleh belum diterapkannya hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya atau Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control ( HIRARC ) . Upaya penanggulangan yang dilakukan adalah membuat formulir HIRARC pada departemen GBB Kain serta melakukan penerapan terhadap pengendalian yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan agar para perkerja di departemen terkait mengetahui aktivitas pekerjaan yang dilakukan, potensi bahaya yang ditimbulkan dan cara mengendalikannya sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisasi. Hasil dari upaya penanggulangan kecelakaan di departemen GBB Kain adalah menerapkan semua upaya pengendalian sesuai dengan formulir identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya atau Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control ( HIRARC ) . Beberapa penerapan yang dilakukan adalah menyediakan Alat Pelindung Diri ( APD ) berupa masker, menyediakan kursi untuk relaksasi, memberikan waktu kurang lebih 5-10 menit untuk melakukan relaksasi, membuat instruksi kerja penggunaan mesin, menempelkan tanda keselamatan atau safety sign pada rak kain, mesin relaksasi dan inspeksi kain serta hand pallet truck, memindahkan ruang kerja yang memiliki area terbatas, membuat instruksi kerja ketentuan pengangkatan manual, memindahkan kabel listrik pada mesin relaksasi kain, menyediakan kotak P3K, meletakkan rubber mat sebagai alas untuk petugas yang melakukan pengecekan panel listrik dan mengatur penempatan rol kain pada palet agar tidak melewati jalur evakuasi.