Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/706
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI ERNADE WEDDING GALLERY
Authors: Priliscya, Isdianti
Issue Date: 2015
Abstract: Ernade Wedding Gallery adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa untuk kebutuhan acara pernikahan seperti jasa peminjaman pakaian pengantin, jasa rias dan sebagainya. Perusahaan yang didirikan oleh Erna Sukarya pada tahun 2010 ini, memiliki dua lokasi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perusahaan, yaitu rumah produksi Ernade Weding Gallery yang terletak Jalan Cikampek 3 No.15, Antapani, Bandung, dengan luas bangunan 120 m 2 . Dan galeri di Jalan Purwakarta No. 80, Antapani, Bandung, dengan luas bangunan 144 m 2 . Permodalan Ernade Wedding Gallery berasal dari modal perorangan. Bentuk pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan ini diantaranya dengan menyediakan galeri, mengikuti pameran dan melalui media sosial. Ernade Wedding Gallery membuat koleksi untuk disewakan ataupun dijual serta menerima jasa penjahitan. Pada bulan Maret perusahaan memproduksi 5 buah kebaya pengantin, 34 buah kebaya, 18 buah aksesoris kerudung, 20 buah beskap dan 22 buah rok. Mesin yang tersedia di perusahaan ini berjumlah 5 buah yang terdiri dari mesin lockstitch single needle, mesin overedge, mesin bordir, dan steam iron. Struktur organisasi di perusahaan ini berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi ialah owner dan pimpinan. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini terdiri dari 8 orang, tidak termasuk owner dan pimpinan. Waktu kerja dalam sehari yaitu selama 8 jam, dalam seminggu karyawan boleh memilih satu hari untuk libur. Sistem pengupahan dilakukan satu minggu sekali, dan bonus diberikan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya. Fasilitas kerja yang diberikan perusahaan pada karyawan diantaranya adalah tempat tinggal, makan siang, biaya berobat dan lain-lain. Tinjauan khusus pada Laporan Kerja Praktik ini membahas metode pendataan barang hasil produksi di Ernade Wedding Gallery. Produk Ernade Wedding Gallery semakin hari semakin bertambah. Karyawan mengalami kesulitan saat mencari barang karena hanya mengandalkan ingatan, maka diperlukan sebuah metode pendataan produk untuk dapat mengefektifkan waktu kerja dan agar tidak timbul masalah lainnya. Tidak adanya standard dan fasilitas pendataan produk menjadi penyebab tidak diterapkannya metode ini. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pendataan produk diantaranya adalah menentukan pola klasisfikasi, pemberian kode, pembuatan katalog dan pemberian label pada produk dan lemari.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/706
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.