Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/697
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SHAFIRA CORPORATION
Authors: M, Iqbal Anwari
Issue Date: 2015
Abstract: PT Shafira Corporation merupakan perusahaan manufacturing pakaian jadi yang berlokasi di Jalan Rumah Sakit No. 139 Bandung, Jawa Barat. PT Shafira Corporation didirikan pada tanggal 8 Januari 1989 dan diresmikan pada tanggal 6 Agustus 1990 dihadapan Notaris Muchlis Munir SH dengan akta No 38. Status PT Shafira Corporation adalah Perseroan Terbatas ( PT ) dengan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) yang didapat dari beberapa pemegang saham. PT Shafira Corporation memiliki luas tanah 4.700 m 2 dan luas bangunan sebesar 3.300 m . Struktur organisasi PT Shafira Corporation adalah garis dan staf dengan kedudukan tertinggi adalah CEO ( Chief Executive Officer ) . Jumlah tenaga kerja sampai dengan bulan Januari 2015 adalah 492 orang. Jumlah mesin produksi yang dimiliki PT Shafira Corporation sebanyak 177 unit terhitung sampai bulan Januari 2015. Mesin-mesin produksi tersebut berupa mesin gelar-susun kain, mesin potong, mesin jahit jarum satu dan dua, mesin obras, mesin lubang dan pasang kancing dan mesin potong otomatis. Kapasitas produksi PT Shafira Corporation adalah 17.000 pcs per bulan. Jenis produk yang dihasilkan perusahaan diantaranya tunic, kemeja pria, gaun muslim wanita dan baju setelan wanita. Perusahaan menjalin kerja sama dengan 65 perusahaan konveksi, hal ini dikarenakan jumlah permintaan produk dari konsumen yang terus meningkat sehingga kapasitas produksi perusahaan tidak dapat terpenuhi. Orientasi pemasaran produk 100% dipasarkan khusus dalam negeri. Sarana penunjang produksi di PT Shafira Corporation terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari PLN sebesar 141 kVA dan 1 buah generator, tenaga uap yang dihasilkan dari tiga unit ketel uap dengan kapasitas tekanan sebesar 7 bar, pendingin udara, sumber air, penanganan limbah padat, pergudangan, laboratorium dan bengkel mesin. Tinjauan khusus yang dibahas mengenai analisa penyebab tidak tercapainya target Inspeksi kain di Departemen Quality Control. Tujuan dari tinjauan khusus ini dipilih untuk melakukan pengamatan penyebab tidak tercapainya target inspeksi kain. Pembahasan mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tidak tercapainya target Inspeksi kain dan juga mencari faktor dominan permasalahan tersebut. Setelah dilakukan pengamatan, didapatkan bahwa faktor dominan adalah faktor manusia yaitu kurangnya pengetahuan cacat kain yang mengakibatkan terhambatnya proses inspeksi kain sehingga upaya penanggulangan yaitu dengan cara memberikan pelatihan tentang inspeksi kain sesuai dengan SOP.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/697
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf154 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.