LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT BUMA APPAREL INDUSTRY

Abstract

PT Buma Apparel Industry adalah perusahaan yang bergerak dibidang pakaian jadi yang terletak di Jalan Raya Purwadadi Dusun Kaliang Bawang RT.15 / RW.08 Desa Wanakerta Kecamatan Purwadadi, SubangJawa Barat. Sumber permodalan PT Buma Apparel Industry adalah Penanaman Modal Asing ( PMA ) . Modal awal tersebut sebesar Rp. 3.320.550.000,00. PT Buma Apparel Industry memiliki luas tanah 110.200 m 2 dan luas bangunan sekitar 38.858 m

2 . Struktur organisasi PT Buma Apparel Industry sistem garis dengan kedudukan tertinggi adalah President Director. Jumlah mesin yang dimiliki PT Buma Apparel Industry sebanyak 3602 unit. Jumlah karyawan sampai dengan Mei 2015 adalah sebanyak 3.914 orang. Perusahaan menjalankan produksinya berdasarkan sistem job order ( product to order ) yaitu menerima pesanan dari pihak buyer. Jenis-jenis pakaian jadi yang diproduksi di PT Buma Apparel Industry adalah dress, skirt, knitted shirt, knitted top/pants. Total Kapasitas produksi sebanyak 3.300.000 pcs. Pemasaran produk dipasarkan ke luar negeri dengan persentase pemasaran 100% U.S.A. Sarana penunjang produksi di PT Buma Apparel Industry terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) sebesar 1.385 kVA dan 2 buah generator dengan daya 410 kW dan 540 kW, tenaga uap yang dihasilkan dari 2 unit ketel uap dengan kapasitas tekanan sebesar 10 kg/cm 2 dan 6 kg/cm , pendingin udara, sumber air, pengelolaan limbah, pergudangan, ruang mekanik, ruang maintenance, dan IT. Tinjauan khusus yang dibahas mengenai pengamatan terhadap penempatan APAR

( Alat Pemadam Api Ringan ) dibagian gudang bahan baku PT Buma Apparel Industry sebagai upaya penanggulangan terjadinya kebakaran. Tujuan dari tinjauan khusus ini dipilih berdasarkan ditemukan beberapa APAR yang lokasinya sulit untuk dijangkau karena terhalang oleh tumpukan rol kain dan kardus yang berisi hanger, sehingga dikhawatirkan ketika apabila terjadi kebakaran karyawan dibagian gudang bahan baku sulit untuk mengambil APAR. Pembahasan mengkaji permasalahan yang terjadi pada penempatan APAR di gudang bahan baku, upaya perusahaan terhadap pelatihan dan pengenalan alat proteksi, serta peletakkan APAR sesuai peraturan. Upaya penanggulangan terhadap permasalahan yang terjadi yaitu perlunya pengawasan terhadap penyimpanan APAR, serta pembentukan tim K3

( Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan ) untuk memelihara dan mengawasi alatalat proteksi.