Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/692
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT DEWHIRST MENSWEAR INDONESA |
Authors: | Johan, Panji Sagara |
Issue Date: | 2015 |
Abstract: | PT Dewhirst Menswear Indonesia merupakan perusahaan pakaian jadi dengan penanaman modal asing yang didirikan pada tanggal 3 September 1997, dan merupakan salah satu perusahaan Dewhirst Group yang berpusat di Inggris. PT Dewhirst Menswear Indonesia berlokasi di Jalan Raya Rancaekek KM.27 Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dengan luas lahan 61.651 m . Struktur Organisasi di PT Dewhirst Menswear Indonesia berbentuk garis dan staf dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh President Director. Jumlah karyawan sampai dengan bulan Mei 2015 sebanyak 2.987 orang pekerja. Alur proses produksi PT Dewhirst Menswear Indonesia meliputi; persiapan bahan baku, pembuatan pola dan grading pola, marker, gelar-susun kain, pemotongan, penomoran dan pembundelan, persiapan bahan pembantu, penjahitan, penyempurnaan, pemeriksaan dan pengiriman. Jenis produksi di PT Dewhirst Menswear Indonesia adalah pakaian dewasa pria dan wanita yaitu kemeja, celana dan blouse, pada bulan Februari sampai April 2015 perusahaan tersebut memproduksi sebanyak 1.723.006 potong produk. Hasil produksi PT Dewhirst Menswear Indonesia sebagian besar diekspor ke Dewhirst pusat di Inggris. Sarana produksi yang dimiliki PT Dewhirst Menswear Indonesia berupa mesin sejumlah 2.208 unit. Sarana penunjang produksi yang dimiliki adalah tenaga listrik dari PLN berkapasitas 3.785 kVA, 2 unit generator dengan kapasitas 820 kVA dan 1.250 kVA, 4 buah mesin boiler sebagai penghasil uap untuk digunakan dalam proses produksi. Perusahaan tersebut juga memiliki beberapa gudang yang digunakan sebagai sarana penyimpanan barang yaitu gudang kain, gudang aksesoris, gudang pakaian jadi, gudang mesin dan gudang asset. Tinjauan khusus pada bagian akhir berisi tentang pengaruh pengaturan presser bowl pada proses pemotongan menggunakan mesin Gerber Auto Cutter. Pada proses pemotongan menggunakan mesin Gerber Auto Cutter sering terjadi hambatan dimana proses pemotongan harus terhenti beberapa saat untuk meratakan kain yang terseret oleh presser bowl karena tidak sesuainya pengaturan presser bowl. Jika tekanan presser bowl terlalu tinggi, maka kain akan ikut terseret sehingga harus diratakan kembali agar tidak ikut terpotong. Sedangkan jika pengaturan presser bowl terlalu rendah, maka hasil potongan pada pinggiran komponen akan bergerigi sehingga harus dilakukan perbaikan. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/692 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.