LAPORAN PRAKTER KERJA LAPANGAN DI CV. BARLI ASMARA

Abstract

Pada tahun 2002 CV. Barli Asmara resmi menjadi sebuah perusahaan fesyen Indonesia dan sudah melakukan produksi selama 15 tahun ini. Terdapat 3 label yang bernaung di CV. Barli Asmara ini, diantaranya Barli Asmara Couture, B by Barli Asmara dan Barli Asmara Uniform. Barli Asmara Couture adalah label memproduksi busana gaun yang memperhatikan detail aksesoris sebagai aplikasi busana. Label Barli Asmara Uniform menghasilkan produk seragam khusus pesanan konsumen dalam jumlah skala yang besar, dan produk dengan label B by Barli Asmara khusus untuk busana-busana muslim. Barli Asmara selaku pemilik (owner) CV. Barli Asmara adalah anggota dari Ikatan Perancang Mode Indonesia. Tempat Produksi CV. Barli Asmara berlokasi di Jalan Bahari I, Terogong Komplek Kretya Urban Living Jakarta Selatan. Luas tanah seluas 500 m 2 yang terdiri dari 3 lantai. Hingga bulan April 2015, CV.BArli Asmara memiliki total karyawan sebanyak 10 orang yang terdiri dari tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Struktur yang dipakai pada CV. Barli Asmara merupakan struktur organisasi garis. Interaksi yang terjadi adalah instruksi kerja dari atasan kepada bawahan dan terdapat tanggung jawab bawahan kepada atasan. Busana yang dapat dihasilkan pada bulan Februari sampai April 2015 adalah sebanyak 30 pieces gaun pesta dan 15 pieces koleksi busana muslim dari label B by Barli Asmara. Fasilitas produksi yang dimiliki berupa mesin jahit, mesin obras, steamer, dan setrikaan. Adapun sarana penunjang yang dimiliki di CV. Barli Asmara diantaranya sumber tenaga listrik sebesar 3000 watt, gudang penyimpanan barang dan busana yang sudah tidak terpakai, ruang galeri dan jaringan internet yang dapat dipakai untuk berkomunikasi dengan konsumen. Tinjauan khusus pada Laporan Praktek Kerja Lapangan membahas masalah berupa ketidaksesuaian hasil produk akhir pesanan pada label Barli Asmara Couture. Label Barli Asmara Couture telah memproduksi sebanyak 30 pieces gaun dalam kurun waktu 2 bulan yaitu pada bulan Februari sampai bulan April 2015. Namun, pada hasil akhirnya terdapat 4 jenis complain dengan jumlah 7 pieces masalah pada label Barli Asmara Couture ini. Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, permasalahan yang ada ditimbulkan karena perusahaan tidak menerapkan proses quality control yang dapat berfungsi sebagai pengendali mutu dan menjaga kualitas produk guna mengurangi tingkat ketidaksesuaian hasil jadi produk pesanan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerugian materil pada perusahaan dari segala aspeknya. Diharapkan dengan adanya proses quality control dapat mengurangi ketidaksesuaian produk hingga konsumen merasa puas.