LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk. PURWAKARTA

Abstract

PT Indorama Synthetics Tbk. diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1976 Oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. PT Indorama Synthetics Tbk. dibagi menjadi 4 divisi yaitu Divisi Spinning, Divisi Polyester, Divisi Weaving dan Divisi PET Resin. Divisi Spinning merupakan divisi pertama yang berdiri pada tanggal 3 April 1974 dan mulai melakukan produksi komersial pada bulan Setember 1976. Perusahaan ini berlokasi di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Dibangun di atas lahan seluas + 47,8 hektar dan dari luas lahan tersebut seluas + 20,8 hektar dialokasikan untuk Divisi Spinning dan + 10 hektar diantaranya sudah dibangun untuk pabrik dan perumahan karyawan. Struktur organisasi PT Indorama Synthetics Tbk Divisi Spinning adalah struktur organisasi yang berbentuk garis. Permodalan awal perusahaan sebesar 2,474 Milyar rupiah, dengan perbandingan 75% merupakan modal asing ( India ) dan 25% modal lokal ( Indonesia ) kemudian melakukan Go Public dengan cara menjual saham kepada masyarakat sekitar sehingga kepemilikkan saham berubah menjadi 53% modal asing, 47% modal lokal. Pemasaran PT Indorama Synthetics Tbk. telah menembus pasar internasional dengan tujuan ekspor Benua Asia, Amerika dan Eropa sebesar 80% sedangkan sisanya dipasarkan di dalam negeri. PT Indorama Synthetics Tbk. Divisi Spinning saat ini memiliki tujuh unit Departemen Spinning. Jumlah produksi Departemen Spinning V + 597.000 kg per bulan dengan jumlah mata pintal 24.256. Dalam kegiatannya Departemen Spinning V memproduksi beberapa jenis benang menurut pesanan, salah satu produk unggulan Departemen Spinning V adalah benang campuran. Dilihat dari data jumlah tenaga kerja pada bulan Mei 2015, Divisi Spinning memiliki 2.273 orang karyawan dengan jumlah karyawan laki-laki 973 orang dan karyawan perempuan 1336 orang. Sedangkan jumlah karyawan Departemen Spinning V berjumlah 345 orang. Sarana penunjang produksi PT Indorama Synthetics Tbk. adalah air, tenaga listrik, tenaga uap, kompresor, dll. Pada tinjauan khusus Laporan Kerja Praktik ini mengenai pengamatan penyebab kecelakaan kerja pada mesin PWSE bagian Mixing Area. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja bisa dilihat dari berbagai faktor diantaranya manusia, mesin, dan metode. Dari pembahasan faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja dapat diperoleh bagaimana cara penanggulangannya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.