Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/652
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk. UNIT TWISTING
Authors: Mohammad, Qusyaeri Sidiq
Issue Date: 2015
Abstract: PT Panasia Indo Resources Tbk. unit twisting merupakan perusahaan tekstil dengan bentuk badan hukum Perseroan Terbatas. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan PT Panasia Grup yang berlokasi di Jalan Cisirung No. 95 Desa Cisirung, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Perusahaan ini dibangun di atas tanah seluas 50.901,57 m². Perusahaan ini mempunyai status Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) . Stuktur organisasi di perusahaan ini berbentuk garis dan staf dengan kedudukan tertinggi dipegang oleh Head Of Division. Jumlah karyawan PT Panasia Indo Resources Tbk. unit twisting hingga Mei 2015 mencapai 589 orang. Perusahaan ini bergerak di bidang twisting. Mesin produksi yang di miliki oleh unit twisting yaitu: mesin pirn winding 21 unit, mesin two for one 302 unit, mesin vacuum heat setting 4 unit. Produksi yang dihasilkan pada bulan Januari hingga bulan Mei 2015 rata-rata berjumlah 104.551,59 kg/bulan. Pemasaran produksi PT Panasia Indo Resources Tbk. unit twisting berdasarkan pesanan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Perbandingan pemasaran hasil produksi untuk ke luar negeri 35% dan ke dalam negeri 65%. Pesanan dalam negeri mencakup Jawa Barat, Jawa Tengah dan kota-kota lain di Indonesia sedangkan pemasaran untuk luar negeri antara lain negara-negara Asia, Eropa, Amerika Latin, Hongkong serta Korea. Sarana penunjang meliputi, sumber tenaga listrik yang digunakan berasal dari unit power plan dengan daya kurang lebih 5 mega watt ( MW ) dan air serta uap yang digunakan dalam produksi diperoleh dari pasokan unit lain yang masih merupakan anak perusahaan PT Panasia Grup. Dalam tinjauan khusus dibahas tentang putus benang pada saat proses produksi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ada faktor manusia karena ada kesalahan pada waktu doffing di mesin pirn winding sehingga gulungan jadi rusak dan pada mesin TFO ( Two For One ) benang tidak dapat diproses. Penyebab putus benang dari faktor mesin diantaranya yarn guide atau spare part yang rusak itu tidak langsung diperbaiki akibatnya akan menghambat jalannya produksi sehingga efisiensi menurun.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/652
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf143.42 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.