LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT MULIA LESTARI

Abstract

PT Mulia Lestari yang terletak di Jalan Kp. Cibaligo No. 70 Leuwigajah, Cimindi berdiri pada tahun 1985 dan merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas ( PT ) . Perusahaan ini terbentuk dari sebuah industri rumah tangga bernama Mulia milik keluarga Tap Hap Soen. Sistem permodalan berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) yang diperoleh dari modal pribadi. Awal berdirinya perusahaan ini bergerak di bidang perajutan ( Knitting ) saja, kemudian memperluas usahanya, yaitu bergerak dibidang pencelupan ( Dyeing ) dan penyempurnaan ( Finishing ) . PT Mulia Lestari merencanakan produksi berdasarkan pesanan dari perusahaan lainnya ( make to order ) . Hasil produksi PT Mulia Lestari dipasarkan didalam negeri, atau berorientasi penjualan lokal, hasil produk PT Mulia Lestari dipasarkan pada perusahaan-perusahaan garmen. PT Mulia Lestari memiliki luas tanah 16.000 m

2 dan luas bangunan 7.724 m . Struktur organisasi PT Mulia Lestari berbentuk garis dan staf yang dipimpin oleh seorang presiden direktur ( President Director ) . Tenaga kerja yang dimiliki pada bulan April 2015 berjumlah 360 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 310 orang dan perempuan sebanyak 50 orang. Pengaturan waktu kerja karyawan shift dibagi menjadi tiga shift yaitu shift A, B, dan C. Departemen Perajutan di PT Mulia Lestari memiliki mesin berjumlah 49 Unit, dengan rincian Mesin Rajut Bundar Single Knit sebanyak 39 unit, Double Knit sebanyak 10 unit. Target produksi yang ingin dicapai sebesar 11 ton/hari. Perusahaan ini memproduksi kain grey dengan menggunakan mesin single dan double. Sarana penunjang yang dimiliki PT Mulia Lestari antara lain yaitu tenaga listrik, tenaga uap, sumber air, pendingin udara, dan kompresor. Pada Tinjauan Khusus yang diangkat adalah Upaya Pencegahan Cacat Fly Waste pada kain plain single jersey didepartemen Perajutan PT Mulia Lestari dimesin rajut Bundar Single Knit merek Fukuhara tipe MXC-3,2SRE. Mesin tersebut mengalami cacat fly waste sehingga mengakibatkan kualitas kain menjadi turun.