Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/616
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Di PT KEWALRAM INDONESIA
Authors: Nurul, Anisa
Issue Date: 2014
Abstract: PT Kewalram Indonesia adalah perusahaan swasta asing yang berasal dari India. Pada tahun 1974 PT Kewalram Indonesia membangun pabrik pemintalan di Indonesia. PT Kewalram Indonesia didirikan berdasarkan Akta Notaris Soelaeman Ardjasasmita No. 36 tanggal 25 Oktober 1971. Lokasi pabrik PT Kewalram Indonesia adalah di Jalan Raya Rancaekek Km. 25, Desa Sukadana, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Luas PT Kewalram Indonesia adalah 131.213 m 2 , 78.727,80 m 2 luas bangunan, dan 52.485,2 m 2 lahan terbuka. PT Kewalram Indonesia merupakan perusahaan dengan Penanaman Modal Asing ( PMA ) . Modal awal untuk pendirian perusahaan ini sebesar US.$ 3.000.000, dimana saham terbesar dipegang oleh Kewalram India sebanyak 60%, Commonwealth Development sebesar 30%, dan PT Sumedang Agung sebesar 10%. PT Kewalram Indonesia mempunyai struktur organisasi berbentuk garis. Jumlah karyawan sampai bulan Januari 2014 adalah 3.192 orang dengan latar belakang pendidikan SD 22,38%; SMP 31,93%; SMA 39,64%; Akademi 2,45%; dan perguruan tinggi 3,60%. PT Kewalram Indonesia memiliki 3 departemen. Departemen Pemintalan menghasilkan produk benang rata-rata sebanyak 78.000 bal/tahun. Departemen Pembordiran menghasilkan produk tekstil berupa kain solvron rata-rata sebanyak 3.773.024 yard/tahun. Departemen Pencelupan dan Penyempurnaan memiliki jumlah produksi rata-rata 11.000 ton/tahun. Pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh PT Kewalram Indonesia mencakup di dalam negeri dan di luar negeri. Khusus kain-kain solvron hasil pembordiran serta pencelupan dan penyempurnaan, baik kain solvron net maupun solvron solusheet, 100% produk dipasarkan ke luar negeri seperti Brazil, Singapura, Australia, Turki, Inggris, Spanyol, Italia, Nigeria, Kanada, dan Hongkong. Departemen Pencelupan dan Penyempurnaan memiliki sarana produksi berupa mesin celup jigger, jet flow, jet dyeing, beam dyeing, stenter, mesin pembakar bulu, mesin pembuka kain, dan mesin inspeksi. Sarana penunjang produksi antara lain tenaga listrik PLN sebesar 12.000 kVA dan sebuah generator yang menghasilkan 60 kVA, dua buah ketel uap dan satu buah cadangan dengan kapasitas 18.000 kg/jam, laboratorium, gudang, instalasi pengolahan air proses dengan debit air 350 L/menit, serta instalasi pengolahan air limbah secara fisika, kimia, dan biologi. Tinjauan khusus pada Bab III membahas mengenai cacat belang bintik pada kain bordir Solvron Solusheet hasil celup menggunakan mesin beam dyeing di departemen Pencelupan dan Penyempurnaan PT Kewalram Indonesia. Cacat celup belang bintik ini menyebabkan adanya proses ulang stripping serta topping yang dapat menaikkan biaya produksi dan dapat merugikan perusahaan. Cacat belang bintik dipengaruhi oleh pemilihan jenis zat warna yang tidak tepat sebesar 33,33 % dari cacat belang bintik atau 11,49 % dari total cacat, pemilihan zat pendispersi yang tidak tepat sebesar 16,67 % dari cacat belang bintik atau 5,74 % dari total cacat, pelarutan zat warna yang tidak sempurna sebesar 33,33 % dari cacat belang bintik atau 11,49 % dari total cacat, serta perhitungan dan penimbangan zat warna dan zat pembantu tekstil yang salah sebesar 16,67 % dari cacat belang bintik atau 5,74 % dari total cacat. Proses pencegahannya dapat dilakukan secara sederhana, cepat, dan tidak membutuhkan biaya yang banyak yaitu dengan cara memilih jenis zat warna dan zat pendispersi yang tepat, pengadukan dan sirkulasi yang baik, serta perhitungan dan penimbangan zat warna dan zat pembantu yang benar oleh operator.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/616
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf326.39 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.