Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/612
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Di PT ACRYL TEXTILE MILLS ( ACTEM )
Authors: Muhammad, Ijab Rodhibillah
Issue Date: 2014
Abstract: PT Acryl Textile Mills ( ACTEM ) adalah perusahaan tekstil yang bergerak di bidang pemintalan ( spinning ) , pencelupan ( dyeing ) , dan penyempurnaan ( finishing ) . Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 April 1973 dan beralamat di jalan Moch. Toha Km 1 Pasar Baru, Tangerang, Banten. Pada awal berdirinya PT ACTEM merupakan perusahaan patungan dalam dan luar negeri. Pada tahun 2008 kepemilikan saham dipegang seluruhnya oleh Toray Industries.Inc, dan statusnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing ( PMA ) . Struktur organisasi PT ACTEM berbentuk garis dan staf dengan pimpinan tertinggi dipegang Presiden Direktur. Luas tanah PT ACTEM adalah 66.850 m 2 , sekitar 38.79% atau 25.929,7 m digunakan untuk areal produksi dan bangunan penunjang, sedangkan sisanya digunakan untuk fasilitas lain. PT ACTEM saat ini memproduksi beberapa jenis benang seperti akrilat, benang campuran akrilat-wol, akrilat-wol-nylon, dan akrilatrayon. Sarana produksi yang digunakan di Departemen Pencelupan diantaranya mesin Jet Spray Hank Dyeing, mesin Sentrifugal, mesin Dryer, dan mesin Winding. Rata-rata produksi pada Departemen Pemintalan mencapai 320 ton per-bulan, dan pada Departemen Pencelupan sebesar 200 ton per-bulan. Sebanyak 20% produk yang dihasilkan dipasarkan dalam negeri dan 80% diekspor. Jumlah tenaga kerja tetap pada tahun 2013 mencapai 205 orang dengan tingkat pendidikan SD 9,75%, SMP 56,09%, SMA 21,46%, Diploma dan Sarjana 12,68%. Sarana penunjang produksi disediakan oleh perusahaan milik negara maupun oleh anak perusahaan dari GrupToray Indonesia seperti PT Indonesia Toray Synthetic ( ITS ) dan PT Indonesian Synthetic Textile Mills ( ISTEM ) yang berdomisili di kawasan industri tersebut. Kebutuhan tenaga listrik PT ACTEM disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) sebanyak 1.086 kVa serta oleh PT ITS sebanyak 30.000 kVa, untuk kebutuhan uap sebanyak 12,75 ton/jam dan kebutuhan air 270 m 3 /jam disediakan oleh PT ITS, untuk pengolahan limbah dilakukan di bagian Waste Water Treatmen ( WWT ) di PT ISTEM. Pada bagian tinjauan khusus dibahas mengenai analisa kegagalan hasil pencelupan benang di PT ACTEM. Kegagalan hasil pencelupan terjadi jika benang yang dicelup mengalami belang ataupun warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Kegagalan hasil pencelupan ini mendorong biaya produksi menjadi tinggi. Faktor yang menyebabkan hal ini adalah manusia, material, metoda, dan mesin. Empat faktor tersebut dianalisa dan diberikan solusi baik dari segi teknis pengerjaan maupun pencegahannya.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/612
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf147.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.