Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/606
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT INDONESIA TORAY SYNTHETICS ( PT ITS ) |
Authors: | Kokoh, Bachtiar |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | PT Indonesia Toray Synthetics ( PT ITS ) merupakan perusahaan Perseroan Terbatas ( PT ) yang berlokasi di Jl. Moch Toha km 1, Pasar Baru, Tanggerang. Perusahaan dibangun pada lahan seluas 521.310 m 2 , yang kemudian seluas 176.023 m 2 digunakan untuk mendirikan bangunan. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971 berdasarkan undang-undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing ( PMA ) , dengan modal awal sebesar 54,8 Juta US$. Struktur organisasi perusahaan berbentuk garis dan staf yang dipimpin oleh Presiden Direktur yang membawahi pengelolaan administrasi dan produksi. Karyawan tetap yang bekerja di perusahaan ini sampai bulan Maret 2014 berjumlah 1000 orang, terdiri dari SLTA/sederajat 918 orang 91,8%, D-III 50 orang 5% dan Sarjana 32 orang 3,2%. Perusahaan ini memproduksi chip, serat dan benang dengan berbagai macam nomor benang. Hasil produksinya berupa chip poliester 7.500 ton/bulan, benang poliester 1.250 ton/bulan, serat poliester 6.000 ton/bulan, chip nylon 1.700 ton/bulan dan benang nylon 1.350 ton/bulan. Produk yang dihasilkan dipasarkan untuk dalam negeri 80-90% dan sebanyak 10-20% diekspor ke luar negeri dengan negara tujuan: Jepang, Philipina, Australia, New Zealand, Korea yang termasuk dalam group Toray. Sarana penunjang produksi merupakan tanggung jawab dari Departemen Utility, antara lain penyediaan air dari sungi Cisadane yang dilengkapi pompa kapasitas 600 m 3 /jam, penyediaan udara bertekanan ( compressed air ) yang dihasilkan 7 unit kompresor dengan kapasitas masing-masing 6.400 Nm/jam, penyediaan tenaga listrik diperoleh dari pembakit listrik tenaga diesel, penyediaan media penukar gas nitrogen. Pengolahan limbah dilakukan dengan cara fisika, kimia dan biologis. Pada bagian tinjauan khusus dibahas mengenai cacat belang pada benang hasil produksi Department of Nylon Filament Yarn. Belang ialah terdapat noda/warna di bagian tertentu atau seluruh pirn. Cacat ini sekilas terlihat tidak terlalu penting, namun saat diperiksa bagian pemeriksaan belang akan menurunkan grade dan harga jual benang. Setelah mengenai masalah, diketahui bahwa faktor dominan munculnya belang pada benang ( 140 denier, 34 filamen dengan tipe bright ) disebabkan oleh usia pipa oiling roll minyak sudah tua ( rusak ) , dengan pemeriksaan pipa-pipa pengalir minyak yang selalu dilakukan secara berkala dan apabila terdapat pipa-pipa yang rusak harus segera diganti. Dengan cara ini dapat mengurangi cacat belang pada benang hasil produksi Department of Nylon Filament Yarn. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/606 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.