Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/604
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT PUTERA MULYA TERANG INDAH (PMTI) |
Authors: | Iyos, Saptari |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | PT Putera Mulya Terang Indah (PMTI) merupakan perusahaan tekstil berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan pada tahun 1988, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Perusahaan ini beralamat di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, dengan luas tanah ± 34.000 m 2 dan luas bangunan ± 25.000 m 2 . PT PMTI mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dan staf dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang Direktur. Jumlah karyawan sampai bulan Maret 2014 sebanyak 1787 orang dari berbagai tingkat pendidikan yaitu : 12,49% SD, 29,22% SMP, 41,12% SMA, 7,16% Diploma, dan 11,01% Sarjanaa. Bagian produksi di PT PMTI meliputi persiapan pertenunan, pertenunan, pencelupan, dan penyempurnaan. Jenis produk yang dihasilkan saat ini meliputi kain poliester, campuran poliester-rayon dan poliester-CDP, yang jumlah produksinya mencapai 2.452.349 yard pada bulan Maret 2014. Hasil produksi tersebut dipasarkan di dalam negeri 85% dan luar negeri 15% (Arab Saudi, Dubai). Mesin-mesin produksi yang dimiliki seperti mesin sizing, mesin tenun, mesin bakar bulu, jet dyeing, stenter, comfit, emboss. Sarana penunjang produksi seperti seperti instalasi tenaga listrik dari PLN sebesar 1.823 kVA dari tiga unit gardu. Instalasi tenaga uap dengan kapasitas ± 2.358 ton/bulan dari dua unit boiler. Sarana lainnya berupa gudang, laboratorium, instalasi pengolahan air proses dan limbah cair. Pengolahan air proses di PT PMTI diperoleh dari dua sumur artesis dengan kebutuhan 2500-3500 m 3 air bersih setiap harinya. Pengolahan limbah cair di PT PMTI berkapasitas 3000 m 3 /hari dengan pengolahan meliputi proses fisika dan biologi. Hasil pengolahan limbahnya memenuhi persyaratan baku mutu SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999. Pada bagian tinjauan khusus dibahas mengenai masalah cacat hasil pencelupan yang terjadi di PT PMTI yaitu cacat spek. Cacat spek adalah cacat kotor obat atau bintik-bintik pada kain. Pada bulan Februari 2014 terdapat cacat spek sejumlah 1,02 % dari jumlah produksi yang berada di atas target cacat maksimal yaitu 3,5% dari jumlah produksi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat spek yaitu faktor material, metode, mesin, dan manusia, sehingga disarankan agar melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada saat proses produksi berlangsung. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/604 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.