Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/600
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT VONEX INDONESIA |
Authors: | Hera |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | PT Vonex Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Bandung-Garut km. 23,7, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, merupakan Perseroan Terbatas ( PT ) yang tercantum melalui notaris Kartini Mulyadi, SH dengan akta notaris No 125 tanggal 14 Mei 1974. Perusahaan ini mempunyai luas lahan ± 106.500 m 2 dan luas bangunan ± 50.965 m 2 . Struktur organisasi PT Vonex Indonesia berupa garis dan staf dengan Precident Director sebagai pimpinan tertinggi. Jumlah karyawan sampai bulan Maret 2014 adalah 503 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi 18,3%, SMA 64,61%, SMP 6,16% dan SD 10,93%. PT Vonex Indonesia merupakan perusahaan tekstil yang bergerak di bidang pemintalan, pencelupan dan penyempurnaan dengan memproduksi benang poliakrilat, poliakrilat-wol dan poliakrilat-wol-nylon. Hasil produksi Departemen Pemintalan berupa benang putih mentah ( raw white yarn ) dengan jumlah produksi pada bulan Maret 2014 sebanyak 670.117 kg. Hasil produksi Departemen Pencelupan berupa benang berwarna ( dyed yarn ) , dengan jumlah produksi pada bulan Maret 2014 sebanyak 43.274,58 kg. Benang hasil produksi sebagian diekspor ke luar negeri sebesar 60% antara lain ke Thailand, Australia, Timur Tengah dan di dalam negeri 40%. Proses produksi di Departemen Pencelupan diantaranya persiapan benang, pencelupan, penggulungan dan pengepakan. Sarana produksi PT Vonex Indonesia yaitu mesin pencelupan, pemerasan, pengering dan penggulungan. Sarana penunjang produksi yaitu laboratorium, gudang, tenaga listrik dengan kapasitas 2770 kVa, tenaga uap dengan kapasitas 3,5 ton/hari, pengolahan air proses yang berasal dari sumur artesis, dan pengolahan air limbah secara fisika dan kimia oleh PT Vonex Indonesia yang hasilnya telah memenuhi baku mutu limbah cair menurut SK. Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 1999. Pada pemaparan materi tinjauan khusus, diangkat permasalahan yang terdapat pada proses produksi, yaitu pengamatan terhadap masalah cacat belang hasil pencelupan benang. Terjadinya belang pada hasil pencelupan menyebabkan harus dilakukan pengulangan proses sehingga mengakibatkan efisiensi produksi menurun. Cacat belang ini terjadi diduga karena rusaknya mesin pencelupan pada bagian lubang spindle yang tersumbat dan suhu mesin yang tidak stabil, serta standar proses kerja yang tidak dilakukan dengan baik. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/600 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.