Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/590
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. SMITHINDO MITRA MANDIRI |
Authors: | Rizky, Surdja Putri Mesloy |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | PT. Smithindo Mitra Mandiri adalah perusahaan garmen yang bergerak di bidang fashion retail. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2010. Founder perusahaan ini adalah Risaldi Ramadana. Seiring perkembangannya, perusahaan ini berubah menjadi Perseroan Terbatas ( PT ) pada awal tahun 2014. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam pakaian ready to wear antara lain pakaian pria dan pakaian anak dengan merek smith dan pakaian wanita dengan merek miss smith. PT. Smithindo Mitra Mandiri terbagi menjadi dua lokasi perusahaan, yaitu kantor di Jl. Suryalaya III No. 33 Buah Batu Bandung dan rumah produksi yang bertempat di Jl. Rana No. 1 Bandung. Luas tanah yang dimiliki PT. Smithindo Mitra Mandiri untuk kantor adalah ± 353 m² dengan luas bangunan ± 458 m², dan luas tanah yang dimiliki PT. Smithindo Mitra Mandiri untuk rumah produksi adalah ± 253 m² dengan luas bangunan ± 198 m². Produksi PT. Smithindo Mitra Mandiri pada bulan Februari 2014 sebanyak 5467 pieces. Jumlah mesin yang dimiliki oleh PT. Smithindo Mitra Mandiri sebanyak 18 unit. Sarana penunjang produksi yang dimiliki PT. Smithindo Mitra Mandiri terdiri dari pergudangan dan studio foto. Modal awal yang digunakan untuk produksi adalah modal perseorangan dengan jumlah ± 600 juta. Struktur organisasi yang digunakan adalah garis dan staf yaitu kekuasaan tertinggi dimiliki Presiden direktur yang membawahi bidang-bidang yang berada dibawahnya dalam perusahaan. Pada bulan Februari 2014, PT. Smithindo Mitra Mandiri mempekerjakan 95 orang karyawan, yang terdiri dari 66 orang karyawan laki-laki dan 29 orang karyawan perempuan. Sebaran karyawan PT. Smithindo Mitra Mandiri yaitu 1 orang karyawan sebagai Head of Finance, 1 orang karyawan sebagai Desainer, 20 orang karyawan pada bagian produksi, 68 orang karyawan pada bagian distribusi, 1 orang karyawan sebagai Head of Marketing, dan 3 orang karyawan pada bagian promosi. Tinjauan Khusus pada praktik kerja lapangan ini berjudul Upaya Mengurangi Keterlambatan Pengiriman Produk Style Parot Island ke Toko. Pengamatan pada tinjauan khusus ini dilakukan pada artikel Parot Island dengan jumlah order 276 pieces. Saat dilakukan proses Quality Control ( QC ) produk tersebut, ditemukan adanya benang yang tidak terpotong sejumlah 119 pieces. Hal tersebut tidak sesuai dengan standar kualitas yang dipakai oleh perusahaan, sehingga bagian QC harus memotong sisa benang tersebut. Adanya proses pemotongan benang oleh bagian QC mengakibatkan keterlambatan pendistribusian produk. Dalam tinjauan khusus dibahas penyebab masih adanya sisa benang yang tidak terpotong tersebut dan cara penanggulangannya. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/590 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.