LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT SHINKO TOYOBO GISTEX GARMENT

Abstract

PT. Shinko Toyobo Gistex Garment merupakan perusahaan industri pakaian jadi yang terletak di Jalan Panyawungan KM.19 Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung. PT. Shinko Toyobo Gistex Garment memiliki luas tanah 17507 m dan luas gedung 10514 m 2 yang terdiri dari dua gedung produksi yaitu STG I (woven division building) yang khusus memproduksi kemeja dengan kapasitas produksi 160.000 pcs per bulan, dan STG II (knitting division building) yang khusus memproduksi pakaian olahraga dan casual dengan kapasitas produksi 100.000 pcs per bulan. Produk yang dihasilkan berupa dress shirt, baseball uniform, polo shirt, T-shirt, sweater, dll. PT. Shinko Toyobo Gistex Garment didirikan pada tanggal 5 Mei 1994, PT. Shinko Toyobo Gistex Garment berada di bawah UU Penanaman Modal Asing No 1 Tahun 1967 dan No 11 Tahun 1970. Struktur modal PT. Shinko Toyobo Gistex Garment merupakan penanaman Modal Asing yang sebagian besar sahamnya 45% dimiliki oleh Shinko Sangyo Company Limited, 30% dimiliki oleh Toyobo Company Limited, 5% dimiliki oleh Sakae Manufacturing Company Limited dan 20% dimiliki oleh PT Gistex. PT. Shinko Toyobo Gistex Garmen merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Direktur sebagai pemegang kekuasaan eksekutif yang memimpin jalannya roda kegiatan perusahaan. Jumlah karyawan di PT. Shinko Toyobo Gistex Garment sebanyak 705 orang. Sarana penunjang produksi PT Shinko Toyobo Gistex Garment tersedia sumber listrik dari PLN sebesar 850 kVA. Perusahaan ini memiliki 23 buah mini boiler (ketel uap), sedangkan sarana penunjang produksi lainnya yaitu pergudangan. Jumlah mesin yang di miliki oleh PT. Shinko Toyobo Gistex adalah sebanyak 626 unit. Dalam tinjauan khusus laporan ini membahas tentang metoda penjahitan kerah untuk meningkatkan mutu yang menurun akibat cacat kerut jahitan yang terjadi di PT. Shinko Toyobo Gistex Garment di bagian penjahitan kerah pada penyambungan daun kerah dengan kaki kerah, cacat kerut jahitan banyak terjadi pada kain tenun putih polos. Salah satu faktor penyebab cacat kerut jahitan yang terjadi adalah faktor metoda penjahitan kerah yaitu penjahitan dikerjakan dengan kurang memperhatikan cara jahit penyambungan daun kerah dengan kaki kerah.