Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/584
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI LAURISHA BUTIK |
Authors: | Nur, Pratiwi Astiyani |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | Laporan praktek ini disusun berdasarkan hasil praktek kerja lapangan di Laurisha Butik yang telah dilaksanakan sejak tanggal 3 Februari sampai 13 Maret 2014. Pada tahun 2010 Aam Laurisha mulai membuat koleksi produk buatannya. Aam Laurisha mulai memproduksi busana kasual hijab. Tahun 2011, Aam Laurisha membuka sebuah showroom di Balubur Town Square ( Baltos) Lt. 2 Blok J-1A Jl. Tamansari Bandung seluas 18 m². Tempat produksi Laurisha Butik terletak di Jalan Ligar Agung nomor 32 Bandung seluas 250 m². Selama bulan Februari 2014 produk yang dihasilkan oleh Laurisha Butik adalah sebanyak 30 potong gaun ready to wear deluxe, 8 potong gaun show IFW ( Indonesia Fashion Week ) , dan 100 potong gaun ready to wear. Produk Laurisha Butik dijual dengan harga mulai dari Rp. 1.000.000,00 sampai Rp. 10.000.000,00. Untuk mengembangkan usaha yang dimulai dari modal pribadinya ini, Aam Laurisha sering ikut serta dalam berbagai pameran baik di dalam maupun luar kota. Sehingga di tahun 2013, Aam Laurisha menjadi anggota dalam komunitas APPMI ( Asosiasi Pengusaha Perancang Muda Indonesia ) Jawa Barat. Laurisha Butik mempekerjakan karyawan sebanyak 7 orang yang terdiri dari 1 Kepala Produksi, 1 Staf Keuangan, 2 Marketing, 1 Operator Jahit, 1 Operator Payet, 1 Operator Finishing. Struktur organisasi di Laurisha Butik adalah bentuk garis. Kekuasaan diturunkan langsung dari Desainer kepada Kepala Produksi dan terus ke karyawan dibawahnya. Material yang biasanya digunakan dalam produksi di Laurisha butik adalah kain spandeks jersey, sequin dan siffon. Sarana penunjang produksi di Laurisha Butik adalah gudang kain dan listrik dengan kapasitas 2500 Watt. Tinjauan khusus dalam Laporan Kerja Praktek ini adalah Upaya Perbaikan Proses Pembuatan Aplikasi Pada Produk. Masalah yang ditemukan adalah saat pembuatan pengulangan aplikasi. Selama ini pembuatan aplikasi sering dilakukan spontan tanpa pola. Maka saat ada pemesanan produk yang sama, operator harus melakukan pengulangan atau penduplikatan aplikasi. Aplikasi yang dibuat hasilnya tidak sama dengan produk awal yang sudah terjual. Maka dilakukan pembuatan ulang aplikasi yang akan memakan waktu dan memboros material. Oleh karena itu sangat penting melakukan tinjauan khusus pada persoalan tersebut. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/584 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.