Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/582
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMuhammad, Vijay Khairuramdani-
dc.date.accessioned2022-12-20T02:00:43Z-
dc.date.available2022-12-20T02:00:43Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/582-
dc.description.abstractPT. Dewhirst Menswear Indonesia terletak di Jalan Raya Rancaekek KM. 27, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Berdiri secara sah tanggal 3 September tahun 1997 sesuai dengan akta pendirian yang dibuat oleh Sutjipto seorang notaris asal Jakarta. Berdasarkan data perusahaan, total luas lahan yang dimiliki sampai bulan Mei tahun 2014 sebesar 61.651 m 2 dengan rincian untuk luas bangunan sebesar 36.990,29 m dan untuk luas lahan terbuka sebesar 24.660,71 m 2 . Jumlah produksi yang dihasilkan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 13.398.858 pcs dan jumlah karyawan pada tahun 2014 sebanyak 6.214 orang. Bentuk struktur organisasi PT. Dewhirst Menswear Indonesia secara keseluruhan dan struktur organisasi tiap departemen menggunakan sistem garis. Struktur organisasi sistem garis merupakan hubungan antara pimpinan dengan bawahan secara langsung, terlihat dari wewenang dalam menjalankan tugas berjalan dari tingkat atas ke tingkat bawah. Mesin-mesin yang dimiliki berjumlah 2.534 unit. Sebanyak 2.430 unit mesin digunakan oleh bagian produksi, 86 unit mesin terbagi untuk dipakai oleh bagian gudang kain ( Fabric Warehouse ) dan bagian pemotongan ( Cutting ) , dan 18 mesin digunakan oleh bagian laundry. Sarana penunjang produksi yang dimiliki adalah tenaga listrik dengan daya terpasang sebesar 3.785 kVA dan 2 unit Generator sebagai back-up dari sumber listrik utama. Materi Tinjauan Khusus pada Bab III Laporan Kerja Praktik ini diangkat karena terdapat cacat panel ( berupa ketidak sesuaian ukuran lebar panel dengan ukuran lebar yang telah ditetapkan perusahaan ) terhadap kain matisse yang memiliki komposisi serat 76% poliester, 22% rayon dan 2% spandex. Berdasarkan data pengamatan, dapat ditarik kesimpulan bahwa makin sedikit jumlah tumpukkan kain, maka persentase cacat panel yang dilakukan proses repair makin besar. Sedangkan makin banyak jumlah tumpukkan kain, maka persentase cacat panel yang dilakukan proses repair makin kecil. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah cacat panel kain matisse adalah dengan menumpuk kain sejumlah 103 tumpuk dengan persentase cacat panel sebesar 15,6% pada tiap kali proses pemotongan dilakukan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. DEWHIRST MENSWEAR INDONESIAen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.