Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/562
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Niken, Kusuma | - |
dc.date.accessioned | 2022-12-19T03:58:02Z | - |
dc.date.available | 2022-12-19T03:58:02Z | - |
dc.date.issued | 2014 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/562 | - |
dc.description.abstract | PT Pabrik Cambrics Primissima ( disingkat PT Primissima ) Indonesia adalah salah satu perusahaan yang memproduksi kain primissima ( mori ) sebagai bahan baku batik. Didirikan pada tanggal 22 Juni 1971 dengan pengesahan oleh notaris R. Soerojo Wongsowijojo, SH, Jakarta nomor 31/1971. Lokasi PT Primissima terletak di Jalan Raya Magelang km. 15, Desa Medari, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta dan bentuk struktur organisasinya adalah garis dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh Direktur Utama. PT Primissima adalah perusahaan yang pertama kali didirikan oleh GKBI, merupakan patungan ( join venture ) antara pemerintah Republik Indonesia dan Gabungan Koperasi Batik Indonesia ( GKBI ) . Jenis produksi yang dihasilkan oleh PT Primissima yaitu benang yang dibuat dari 100% kapas dengan nomor Ne 1 40, sampai dengan Ne 1 100 serta kain tenun dengan bahan baku kapas. Untuk saat ini kain yang dihasilkan adalah kain grey dan mori. Jumlah rata-rata produksi yang dihasilkan setiap bulannya ( dari data produksi bulan Januari 2014 Februari 2014 ) yaitu untuk benang rata-rata produksi 137.175 kg/bulan, dan kain grey rata-rata produksi 1.263.440 meter/bulan, dengan jumlah mata spindel sebanyak 36.000 buah. Tanah dan bangunan PT Primissima mencakup 3 lokasi wilayah yaitu Kelurahan Caturharjo, Kelurahan Trimulyo, dan Kelurahan Triharjo dengan keseluruhan luas tanah 73.790 m 2 dan dengan luas bangunan mencapai 34.513 m 2 . Sarana penunjang produksi PT Primissima antara lain tenaga listrik yang berasal dari PLN dengan kapasitan daya 6.930 KVA. Perusahaan ini memiliki 2 unit ketel uap dengan kapasitas masing-masing 2ton/jam dan 5ton/jam. Sarana penunjang produksi yang lain yaitu pendingin udara, roll shop, pengolahan air proses dan limbah, laboratorium, dan pergudangan. Pada tinjauan khusus, penulis melakukan pengamatan terhadap pengamatan perbandingan cara menyambung benang sesuai SOP dengan yang terjadi di lapangan pada mesin ring spinning. Metodologi yang digunakan adalah pencatatan jadwal training menyambung benang, pengujian nilai ketidakrataan dan data pengamatan antara cara menyambung benang sesuai SOP dengan yang terjadi di lapangan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT PRIMISSIMA | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.