Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/554
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Di PT WISKA
Authors: Dwi, Sari Nastiti
Issue Date: 2014
Abstract: PT Wiska merupakan perusahaan tekstil berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang didirikan pada tanggal 5 Maret 1973 dengan modal berasal dari tiga keluarga yang masih mempunyai ikatan persaudaraan. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Bandung-Garut, Km 20,9 Rancaekek, Desa Sayang, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat di atas lahan seluas 27.453 m dengan luas bangunan 17.726 m 2 , dan sisanya lahan kosong seluas 9.727 m yang dipergunakan sebagai lahan parkir, sarana peribadatan, dan lahan hijau. Struktur organisasi PT Wiska berbentuk garis dengan kekuasaan tertinggi berada pada Presiden Direktur. Jumlah tenaga kerja sampai awal bulan Mei tahun 2013 adalah sebanyak 566 orang karyawan dengan persentase pendidikan lulusan SD 10 %, SMP 15 %, SMA 60 %, dan perguruan tinggi 15 %. Proses produksi yang dilakukan di PT Wiska meliputi proses persiapan penyempurnaan, pencelupan, dan penyempurnaan dengan kapasitas produksi 1.200.000 yard/bulan. Proses produksi dilakukan untuk kain rajut berupa handuk dengan bahan baku kapas-poliester ( 80%-20% ) , brukat dengan bahan baku nilonpoliester ( 60%-40% ) , dan kain berbahan dasar serat poliester seperti taplak, vitrage, tille, paragon, bis selimut, kain sepatu, dan marquisette yang dilengkapi dengan mesin-mesin produksi seperti mesin haspel, jet flow, jet dyeing, stenter, raising, brushing, polyshering, dan mesin lainnya. Hasil produksi dipasarkan untuk 70 % ekspor dengan negara tujuan seperti Malaysia, Swedia, Kanada, Australia, India, Timur Tengah, Taiwan, dan Jepang. Pemasaran dalam negeri sebesar 30 % difokuskan untuk kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, Sukabumi, Semarang, Medan dan Ujung Pandang, dengan sistem makloon dan order. PT Wiska memiliki sarana penunjang meliputi tenaga listrik diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) dengan daya sebesar 1.110 kVA dan tegangan 380 volt, tenaga uap diperoleh dari steam boiler 2 buah dan boiler oil 4 buah, serta pendingin. Kebutuhan air proses diperoleh dari sumur artesis dengan kedalaman kurang lebih 150 meter sebanyak 3 buah dengan kapasitas masing-masing 500 m 3 /hari. Sarana penunjang lainnya berupa laboratorium, pergudangan, dan instalasi pengolahan air limbah yang telah memenuhi persyaratan baku mutu limbah untuk industry tekstil sesuai SK Gubernur No.6 tahun 1999. Pada tinjauan khusus akan dibahas mengenai upaya penanggulangan corak miring pada kain vitrage poliester setelah proses finishing pada mesin stenter yang baru dipasang oleh perusahaan. Mesin tersebut memiliki kapasitas produksi yang besar dengan kecepatan yang tinggi. Data hasil pengamatan didapat adanya 100 gulung kain vitrage yang telah di proses mengalami miring corak sehingga perusahaan harus melakukan proses perbaikan dan mengakibatkan biaya dan waktu produksi menjadi bertambah. Analisis yang diperoleh adalah tidak terpasangnya rol penuntun jalannya kain ( cloth guider ) sehingga corak menjadi miring atau tidak sejajar, untuk itu harus dilakukan pemasangan elemen tersebut agar corak kembali sejajar.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/554
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf149.41 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.