Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/55
Title: PENGARUH PENERAPAN SISTEM BUNDEL TERHADAP PRODUKTIVITAS DI BAGIAN PENJAHITAN LINE 21
Authors: Ferby, Rizky Aditya
Issue Date: 2014
Abstract: Hasil pengamatan yang telah dilakukan dibagian penjahitan, diketahui beberapa bagian line panjahitan tidak mencapai target produksi yang telah ditetapkan, sehingga menurunkan produktivitas perusahaan, dan berdampak pada waktu kerja perusahaan yang ditambah, atau kerja lembur (overtime). Hal tersebut terjadi pada line penjahitan 21 dengan jenis produksi kemeja wanita style N314 pesanan dari PT Mataram Tunggal Garmen. Efesiensi produksi di line penjahitan 21 hanya mencapai 48%, sedangkan target minimal yang ditentukan perusahaan adalah 80%. Penyebab tidak tercapainya target produksi disebabkan oleh banyak waktu terbuang (wasted time) oleh operator jahit, karena harus mempersiapkan komponen agar tetap dalam satu serial nomor sebelum dilakukan proses penjahitan. Hal tersebut terjadi karena potongan komponen dari Departemen Pemotongan dibundel dengan jumlah yang besar, dan saat proses produksi berjalan di bagian penjahitan, belum menerapkan sistem bundel disetiap perpindahan stasiun kerjanya. Upaya yang perlu dilakukan adalah memperbaiki sistem dengan cara membundel setiap komponen dengan jumlah yang lebih kecil, dan menjalankan sistem bundel saat perpindahan komponen disetiap proses kerja di bagian penjahitan. Hal tersebut diharapkan dapat mempermudah dalam penanganan setiap potongan komponen dari pakaian jadi, sehingga dapat mengurangi waktu operator dalam mempersiapkan potongan komponen agar tetap dalam satu serial nomor sebelum proses penjahitan. Berdasarkan hal tersebut perlu diketahui tahapan dalam menerapkan sistem bundel agar dapat meningkatkan produktivitas, dan pengaruh penerapan sistem bundel dalam meningkatkan produktivitas. Hasil penerapan sistem bundel di bagian line penjahitan 21 memberikan perbaikan terhadap efesiensi produksi, sehingga terjadi peningkatan produktivitas di line penjahitan tersebut. Peningkatan produktivitas ditunjukan dengan peningkatan efesiensi produksi rata-rata sebesar 35% (48% menjadi 83%), peningkatan pencapaian target produksi perhari sebanyak 140 pieces (192 pieces menjadi 332 pieces), target produksi persetegah jam meningkat rata-rata 10 pieces (9 pieces menjadi 19 pieces persetengah jam), dan terjadi penurunan waktu penyelesaian penjahitan (sewing lead time) berkurang rata-rata selama 2 jam kerja perhari (11 jam kerja perhari, menjadi 9 jam kerja perhari).
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/55
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf254.45 kBAdobe PDFView/Open
BAB II.pdf263.6 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.