Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/544
Title: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI BUTIK EDDY P. CHANDRA WEDDING AND FASHION HOUSE
Authors: Dzulfikar, Ferdian Aldhafi
Issue Date: 2014
Abstract: Eddy P. Chandra Wedding & Fashion House atau bisa disebut Butik Eddy P. Chandra, merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan produk berupa pakaian seperti gaun pesta, gaun pengantin dan kostum. Butik yang berdiri selama 30 tahun ini dibangun berasal dari bisnis konveksi yang dikelola oleh ibunda Eddy P. Chandra yang kemudian diwariskan kepada Eddy P. Chandra yang memiliki bakat khusus dalam pembuatan pola pakaian khusus wanita. Berlatar belakang pendidikan Far East Fashion College, Eddy P. Chandra membangun sendiri bisnis konveksi itu hingga berkembang menjadi sebuah bisnis butik yang khusus memproduksi gaun pesta, pengantin dan kostum. Butik yang terletak di jalan Windu nomor 17 ini kini sudah menjadi salah satu butik ternama di kota Bandung. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya konsumen yang setiap hari butiknya tidak pernah sepi pengunjung. Butik Eddy P. Chandra kini memiliki 24 pekerja yang terdiri dari 1 Asisten, 6 Operator Potong ( Cutting ) , 7 Operator Jahit, 1 Operator Fusing, 5 Operator Payet, 4 Operator Finishing, sekaligus fitter. Eddy P. Chandra merupakan butik yang menjunjung tinggi kesejahteraan para pegawainya. Dalam butik ini, setiap karyawan tidak terikat oleh waktu kerja, akan tetapi sistem pengupahan yang diterapkan dalam butik ini berjalan sesuai dengan jumlah kehadiran dan jumlah pekerjaan yang selesai dilakukan setiap Minggunya. Eddy P. Chandra selaku desainer sekaligus pemilik butik, merupakan anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia ( APPMI ) Jawa Barat. Dengan usianya yang kini menginjak 79 Tahun, Eddy P. Chandra merupakan salah satu desainer senior yang dimiliki Indonesia yang masih aktif dalam beberapa acara tahunan fashion di Indonesia. Pada butik Eddy P. Chandra, penerapan manajemen waktu produksi merupakan salah satu kendala yang masih terjadi selama proses produksi berlangsung. Kurang koordinasinya desainer, fitter dengan operator jahit menyebabkan proses produksi terkadang mengalami hambatan. Bahkan terjadi keterlambatan pembuatan produk pesanan. Penanggulangan yang dilakukan ialah dengan membuat time schedule yang jelas dan menambah operator dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dari operator tersebut.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/544
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf159.84 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.