Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/543
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDini, Rodiyah-
dc.date.accessioned2022-12-19T02:27:57Z-
dc.date.available2022-12-19T02:27:57Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/543-
dc.description.abstractPT Sritex terdiri dari dua divisi yaitu divisi tekstil dan divisi garmen. Divisi tekstil terdiri dari pemintalan ( spinning ) , pertenunan ( weaving ) , pencelupan ( dyeing ) , dan penyempurnaan ( finishing ) . Divisi garmen terdiri dari 2 divisi, yaitu divisi fashion ( pakaian selain seragam militer ) , dan divisi uniform ( seragam militer ) . Pelaksanaan praktek kerja lapangan dilakukan di PT. Sri Rejeki Isman Tbk. ( PT. Sritex ) terletak di jalan KH. Samanhudi 88 Jetis, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Perusahaan didirikan di atas lahan seluas 500.000 m 2 . Perusahaan ini memiliki 9 unit spinning, 4 unit weaving, 3 unit dyeing, printing, finishing dan 10 unit departemen garment dengan memproduksi seragam militer dan fashion dan Jumlah karyawan 17.112 orang. Praktek Kerja Lapangan dilakukan di Departemen Garmen V PT. Sritex mulai dari tanggal 24 Februari - 24 April 2014. PT Sritex telah dapat memasarkan produknya ke lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Pencapaian ini didapat berkat kualitas produk yang terjamin dan mengikuti standar internasional yang berlaku. Produk yang dihasilkan perusahaan 70% untuk diekspor sedangkan sisanya 30% untuk pasar lokal. Kapasitas produksi Departemen Garmen PT Sritex adalah ± 9.000.000 pcs pakaian jadi per tahun. Sarana penunjang produksi yang tersedia di PT Sritex adalah sumber listrik dari PLN sebanyak 6 gardu induk dengan kapasitas masing-masing gardu induk sebesar 60 MW, kompresor, boiler, dan pergudangan. Pembahasan tinjauan khusus berfokus kepada kebersihan kerja yang terjadi di departemen cutting Departemen Garmen V . Masalah yang terjadi adalah adanya noda kotor setelah proses fussing interlining pada komponen style TNI-AD. Pada proses tersebut tidak adanya tempat penyimpanan komponen, lantai yang kotor, dan tidak adanya pembersihan mesin sebelum atau sesudah proses tersebut sehingga berpengaruh terhadap tingkat kebersihan yang menjadi fakor pendukung keberhasilan dan kualitas proses produksi . Faktor yang menjadi penyebab timbulnya noda kotor setelah fussing interlining pada komponen style TNI-AD disebabkan oleh 3 faktor yaitu tingkat kesadaran operator, metoda dan mesin. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk menanggulangi noda kotor tersebut antara lain yaitu pembersihan yang berkala pada area kerja dan mesin fussing dari segala noda yang menempel pada mesin dan diberikannya box penampungan untuk peletakan komponen setelah proses fussing interlining.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SRI REJEKI ISMANen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf699.66 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.