Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/542
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SHAFIRA LARAS PERSADA
Authors: Dewi, Tara Nur Rakhmani
Issue Date: 2014
Abstract: PT Shafira Laras Persada merupakan perusahaan pembuatan pakaian jadi yang didirikan pada tanggal 6 Agustus 1990 dengan sumber modal berasal dari beberapa pemegang saham berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri. Perusahaan ini beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 139 Gede Bage Bandung. Perusahaan ini dipimpin oleh Chief Executive Officer (CEO) dengan bentuk struktur organisasi yaitu garis. Hasil produksi perusahaan berupa busana muslim untuk wanita dan pria yang dipasarkan pada showrooms, leased department dan situs online resmi perusahaan dengan jumlah rata-rata produk yang dihasilkan oleh Bagian Penjahitan dalam perusahaan sebanyak 23.000 potong pakaian/bulan. Tercatat hingga bulan April 2014 PT Shafira Laras Persada memiliki mesin sebanyak 261 unit yang terdiri dari mesin untuk keperluan produksi dan non-produksi, sedangkan untuk tenaga kerjanya berjumlah 443 orang. Sarana penunjang produksi, seperti sumber listrik berasal dari jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan satu buah generator, tiga buah boiler sebagai sumber tenaga uap, Air Conditioner (AC), Ventilator Blower Fans dan kipas angin sebagai sumber pendingin udara. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat.. Perusahaan juga memiliki satu laboratorium dan empat gudang dengan fungsi yang berbeda-beda. Pada tinjauan khusus, berdasarkan pengamatan selama melakukan Praktik kerja Lapangan di PT Shafira Laras Persada, yaitu mengenai adanya komplain dari konsumen terhadap busana Extravaganza SGB.WF.0343. Komplain tersebut mengenai adanya bercak kuning pada permukaan kain busana tersebut, hal ini disebabkan kesalahan perawatan oleh konsumen. Konsumen tidak melakukan perawatan sesuai dengan instruksi perawatan yang terdapat pada care label busana tersebut. Demi mengatasi permasalahan komplain busana Extravaganza SGB.WF.0343 ini, perusahaan memberikan penggantian produk baru, dikarenakan kerusakan pada busana sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu mengadakan komunikasi antara supervisor atau pegawai toko dengan konsumen saat transaksi pembelian mengenai simbol-simbol atau instruksi perawatan yang terdapat pada care label busana, agar instruksi dipahami dengan baik oleh konsumen. Selanjutnya perlu diterapkan Standard Operational Procedure (SOP) tentang aturan penerimaan komplain konsumen,
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/542
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf143.07 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.