Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/539
Title: LAPORAN KERJA PRAKTIK LAPANGAN DI PT BUMA APPAREL INDUSTRY
Authors: Dedi, Sandiono
Issue Date: 2014
Abstract: PT. Buma Apparel Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang pakaian jadi yang terletak di Jalan Raya Purwadadi Dusun Kaliang Bawang RT.15 / RW.08 Desa Wanakerta Kecamatan Purwadadi, Subang – Jawa Barat. Sumber permodalan PT. Buma Apparel Industry adalah Penanaman Modal Asing (PMA). Modal tersebut berasal dari pemilik perusahaan beserta 2 pemegang saham lain. PT. Buma Apparel Industry memiliki luas tanah 110.200 m 2 dan luas bangunan sekitar 38.858 m 2 . Struktur organisasi PT. Buma Apparel Industry berbentuk garis dan staf dengan kedudukan tertinggi adalah Director President. Jumlah mesin yang dimiliki PT. Buma Apparel Industry sebanyak 4.102 unit dimana jumlah mesin produksi (penjahitan) sebanyak 3.595 unit dan jumlah mesin produksi (nonpenjahitan) sebanyak 507 unit. Jumlah karyawan sampai dengan Februari 2014 adalah sebanyak 3.926 orang. Perusahaan menjalankan produksinya berdasarkan system job order (product to order) yaitu menerima pesanan dari pihak buyer. Jenis-jenis pakaian jadi yang diproduksi di PT. Buma Apparel Industry adalah dress, skirt, knitted shirt, knitted top/pants, dan blouse dengan menghasilkan produk sebanyak 702.600 pcs/bulan. Pemasaran produk dipasarkan ke luar negeri dengan persentase pemasaran 95% U.S.A dan 5% Eropa. Sarana penunjang produksi di PT. Buma Apparel Industry terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 1.385 kVA dan 2 buah generator dengan daya 410 kW dan 540 kW, tenaga uap yang dihasilkan dari 3 unit ketel uap dengan kapasitas tekanan sebesar 10 kg/cm 2 , 8 kg/cm 2 , dan 8,5 kg/cm , pendingin udara, sumber air, pengelolaan limbah padat, pergudangan, ruang mekanik, ruang maintenance, dan IT. Tinjauan khusus yang dibahas mengenai pengamatan cacat jahitan dengan penyebabnya pada order dress style CHP-439. Tujuan dari tinjauan khusus ini dipilih berdasarkan cacat jahitan yang paling dominan. Pembahasan mengkaji faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya cacat jahitan. Setelah dilakukan pengamatan, didapat bahwa cacat jahitan yang dominan adalah cacat jahitan kendur.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/539
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf99.87 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.