Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/533
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT TRISCO TAILORED APPAREL MANUFACTURING
Authors: Agung, Pratama
Issue Date: 2014
Abstract: PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing ( PT Trisco TAM ) merupakan sebuah perusahaan yang berada dalam Kawasan Industri Trikencana di wilayah Kabupaten Bandung yang bergerak di bidang pakaian jadi. PT Trisco TAM beralamat di Jl. Raya Kopo Soreang KM 11,5 Katapang-Soreang, Kabupaten Bandung 40971. Perusahaan ini termasuk dalam kategori Kawasan Berikat yang berdiri diatas lahan seluas 12.455 m 2 dengan luas bangunan adalah 14.496,357 m 2 . Status permodalan PT Trisco TAM adalah Penanaman Modal Asing ( PMA ) . Bentuk struktur organisasi perusahaan adalah garis dan staf, dengan kekuasaan tertinggi terletak pada Pemegang Saham ( Share Holder ) dan dipimpin oleh Dewan Direktur. Jumlah karyawan PT Trisco TAM berjumlah 1.801 orang. Jenis produk yang dihasilkan adalah pakaian formal dan casual seperti jaket, celana panjang, rok, rompi, blus, dress dan kemeja dengan beragam style. Jumlah mesin produksi yang dimiliki oleh PT Trisco TAM sebanyak 1.417 unit yang merupakan mesin penjahitan dan non penjahitan dengan jumlah lini produksi sebanyak 11 lini produksi. Jumlah produk yang dihasilkan perusahaan rata-rata sebanyak 150.000 pieces/bulan. Pemasarannya ditujukan kepada pasar lokal 10% dan ekspor 90% ke berbagai negara di Australia, Amerika, Eropa, dan Asia. Sarana penunjang produksi terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari PLN sebesar 1.250 kVA dan 1 unit generator cadangan sebesar 5 kVA, 4 unit ketel uap dengan tekanan sebesar 6-8 bar/mesin dan sarana penunjang produksi lainnya sampai ke ruang Information Technology ( IT ) , dan pergudangan. Tinjauan khusus membahas tentang analisa penyebab terganggunya proses penjahitan, terjadinya penumpukan dan kurang tercapainya pemenuhan target pada proses penjahitan front base dress serta cara perbaikannya. Penyusunan tata letak dan penempatan operator merupakan hal penting yang harus direncanakan dan diperhatikan setiap proses produksi. Urutan tata letak mesin yang seharusnya diletakan berurutan akan menjadi masalah ketika salah satu mesin tidak diletakan secara berurutan, sehingga operator yang bekerja harus keluar dari stasiun kerja untuk melakukan distribusi komponen. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan perbaikan terhadap tata letak mesin dan penempatan operator yang sesuai dengan kemampuannya agar tidak terjadi terganggunya proses penjahitan, penumpukan material dan kurang tercapainya pemenuhan target pada proses penjahitan front base dress.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/533
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf149.42 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.