Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/52
Title: PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PADA PROSES HEAT TRANSFER TERHADAP HASIL REKATAN STIKER PADA KEMEJA AMBULANCE STYLE OVERSHIRT WOMEN’S AUSTRALIA
Authors: Dini, Rodiyah
Issue Date: 2014
Abstract: Proses heat transfer di PT Sritex merupakan proses perekatan stiker pada kain dengan posisi tertentu yang menggunakan temperatur, waktu, dan tekanan tertentu. Kegunaan stiker pada kemeja Ambulance Style Overshirt Women’s Australia adalah untuk sebagai identitas pada pakaian tersebut. Pada saat pembuatan kemeja Ambulance Style Overshirt Women’s Australia di PT Sritex yang diberi stiker heat transfer, dengan bahan dasar kain serat campuran yaitu polyester 70% dan serat rayon 30% yang menggunakan temperatur 150°C dengan waktu yang digunakan t= 25 detik (t1+t2 = 10 detik + 15 detik), t1 yaitu waktu yang dibutuhkan pertama kali pada proses perekatan stiker untuk membuka pastik yang terdapat pada stiker, sedangkan t2 yaitu waktu yang dibutuhkan setelah plastik stiker dibuka untuk lebih merekatkan stiker. Hasil rekatan dari proses tersebut masih mengalami cacat berupa delaminasi sebelum pencucian berulang. Hal ini menyebabkan produk tersebut tidak memenuhi standar kualitas buyer. Delaminasi terjadi karena adanya ketidaksesuaian penggunaan temperatur dan waktu yang digunakan perusahaan, dengan intruksi yang diberikan oleh buyer. Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan untuk mengetahui temperatur dan waktu yang telah ditetapkan oleh buyer untuk mendapatkan daya rekat stiker yang baik. Percobaan dilakukan dengan menggunakan 3 variasi temperatur yaitu : 150°C, 155°C, dan 160°C, pada setiap variasi temperatur dilakukan variasi waktu : 25 detik, 30 detik dan 35 detik. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, dapat terlihat bahwa contoh uji dengan temperatur 150°C dengan waktu 25 detik, 30 detik dan 35 detik, contoh uji dengan temperatur 155°C dengan waktu 25 detik, 30 detik, 35 detik, terjadi cacat berupa delaminasi, maka contoh uji tersebut tidak dilakukan pencucian berulang. Pada temperatur 160°C dengan waktu 25 detik, contoh uji tersebut cacat berupa delaminasi, dan pada temperatur 160°C dengan waktu 30 detik dan 35 detik, contoh uji dapat merekat dengan baik dipermukaan kain,maka dilakukan pencucian berulang. Namun pada temperatur 160°C dengan waktu 30 detik terjadi delaminasi setelah pencucian berulang .Maka temperatur yang digunakan adalah 160°C dengan waktu 35 detik.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/52
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.56 MBAdobe PDFView/Open
BAB II.pdf842.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.