Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/529
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Di PT BINAUSAHA CIPTA PRIMA
Authors: Ibnu, Ramdhani
Issue Date: 2014
Abstract: PT Binausaha Cipta Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil dan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). Perusahaan ini didirikan tahun 1980 dengan nama PT Medan Jaya dan berganti nama menjadi PT Binausaha Cipta Prima pada tahun 2001. Permodalan PT Binausaha Cipta Prima sepenuhnya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri. Modal tersebut berasal dari pemilik yang merupakan pemegang saham utama yaitu keluarga Lumanto. PT Binausaha Cipta Prima terletak di Jalan Cibaligo Km 0,5 Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahai Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Perusahaan ini didirikan diatas areal tanah seluas 22 ha dengan luas bangunan15,4 ha. PT Binausaha Cipta Prima menerapkan sistem organisasi berbentuk garis dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh direktur. Jumlah karyawan PT Binausaha Cipta Prima hingga Pebruari 2012 sebanyak 700 orang yang terdiri dari 74,29 % lulusan SMA, 19,43 % lulusan SMP, 3,86 % lulusan SD, dan 2,42 % sarjana. Produksi yang dilakukan di PT Binausaha Cipta Prima meliputi bidang pemintalan dan pertenunan. Jumlah produksi benang open end rata-ratanya 1.750-2100 bal/bulan dan produksi kain denim 1.100.000-1.200.000 meter/bulan. Pemasaran hasil produksi dilakukan secara langsung oleh bagian marketing tidak melalui distributor. Hasil produksi PT Binausaha Cipta Prima dipasarkan di dalam negeri, yaitu di kota-kota besar di Indonesia seperti: Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan kota-kota lainnya. PT Binausaha Cipta Prima dalam proses produksinya dimulai dari pemintalan, pencelupan benang, pertenuanan, sampai dengan Dyeing finishing. Bagian twisting memproduksi benang twist dan benang interlace untuk kemudian dijadikan benang pakan. Produksi rata-rata untuk benang interlace yaitu sekitar 74.000 kg/bulan dengan menggunakan mesin interlace. Pada bab III laporan praktik kerja lapangan terdapat tinjauan khusus yang membahas mengenai pegendalian mutu produksi yaitu upaya untuk menanggulangi soft knot pada pembuatan benang interlace. Mesin interlace menggunakan nozzle untuk membentuk benang interlace dan dalam kasus ini dipakai nozzle type SF 200. Pembahasan ini bertujuan untuk menganalisa penyebab atau kondisi-kondisi yang mempengaruhi mutu produksi benang interlace khususnya dalam pemakaian nozzle type SF 200.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/529
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf173.36 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.