Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/412
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTaufik, Hidayah-
dc.date.accessioned2022-12-05T02:22:02Z-
dc.date.available2022-12-05T02:22:02Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/412-
dc.description.abstractSaat ini proses pencapan kain kapas dengan zat warna reaktif metoda fiksasi pengukusan ( steam ) di PT Lucky Print Abadi menggunakan urea sebagai zat higroskopis. Penggunaannya bergantung pada warna dan coverage zat warna. Untuk pencapan dengan coverage zat warna <30% tanpa warna turquise penggunaan urea adalah 130 g/kg, sedangkan untuk coverage zat warna <30% dengan warna turquise penggunaan urea adalah 150 g/kg, dan untuk pencapan dengan coverage zat warna >30% dengan warna turquise penggunaan urea adalah 200 g/kg. Penggunaan urea yang cukup banyak ini, terutama untuk pencapan dengan coverage zat warna >30% dengan warna turquise dapat berpengaruh terhadap biaya produksi, selain itu urea juga mempunyai dampak yang tidak baik terhadap lingkungan. Untuk mengurangi biaya produksi dan mencari alternatif zat higroskopis yang aman bagi lingkungan, maka perlu dilakukan percobaan perbandingan penggunaan zat higroskopis selain urea, misalnya gliserin. Di PT Lucky Print Abadi, penggunaan gliserin sebagai zat higroskopis sudah digunakan untuk pencapan zat warna pigmen dengan konsentrasi 30 g/kg, jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan penggunaan urea. Atas dasar penggunaan gliserin dengan konsentrasi yang lebih kecil dibandingkan urea maka dilakukan percobaan dengan memvariasikan konsentrasi gliserin yaitu 0, 5, 10, 15, 20 g/kg. Sebagai pembanding dilakukan pencapan yang sama menggunakan zat higroskopis urea 200 g/kg ( standar pabrik) . Dari hasil percobaan menunjukan bahwa gliserin dapat digunakan sebagai zat higrsokopis alternatif selain urea, semakin tinggi konsentrasi gliserin berpengaruh terhadap ketuaan warna, ketajaman motif, dan kekuatan tarik kain, tetapi tidak berpengaruh tehadap ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Kondisi optimum pencapan kain kapas dengan zat warna reaktif dengan coverage zat warna >30% dengan warna turquise menggunakan gliserin sebagai zat higroskopis diperoleh pada konsentrasi 5 g/kg dengan menghasilkan nilai K/S 4,31; ketajaman motif 98%, nilai tahan luntur warna terhadap pencucian 4-5, nilai tahan luntur warna terhadap gosokan kering 4-5, nilai gosokan basah 3-4, kekuatan tarik lusi 27,6 kg, kekuatan tarik pakan 10,9 kg, dan hasil perhitungan ekonomi memerlukan biaya Rp. 7.040,96 untuk satu kg pasta cap, artinya perusahaan bisa menghemat Rp. 910 atau 11,4%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleALTERNATIF PENGGUNAAN GLISERIN SEBAGAI ZAT HIGROSKOPIS PENGGANTI UREA PADA PROSES PENCAPAN KAIN KAPAS MENGGUNAKAN ZAT WARNA REAKTIF NOVACRON TURQUISE PGRen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf196.1 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf184.28 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf158.18 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf148.89 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.