Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/400
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRatih, Wahyuni-
dc.date.accessioned2022-12-01T02:45:24Z-
dc.date.available2022-12-01T02:45:24Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/400-
dc.description.abstractSalah satu proses yang dilakukan di PT Nagasakti Kurnia Textile Mills adalah pencelupan kain poliester-rayon ( 65%-35% ) dengan zat warna dispersi ( Foron Cyanine S-WF,Terasil Blue GNN ) dan zat warna reaktif ( Synozol Turquoise Blue HF-G26 + Sumifix Brill Blue R-SPC Gran ) metode kontinyu. Dari hasil proses pencelupan tersebut tahan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian tidak memenuhi standar konsumen yaitu 4. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab ketahanan luntur warna tidak tercapai dengan meninjau resep dan proses pencelupan yaitu dengan variasi alkali dan waktu batching, dengan hasil ketahanan luntur warna masih 3. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perbaikan dengan penambahan zat pemiksasi pada proses pencucian. Penambahan zat pemiksasi ini bertujuan untuk mengikat zat warna reaktif yang tidak terfiksasi, sehingga hasil ketahanan luntur warna dapat tercapai. Pengujian tersebut menggunakan 2 variabel yaitu variasi konsentrasi sabun pendispersi dan konsentrasi zat pemiksasi, dengan 5 variasi konsentrasi pada setiap variabel ( 0 ml/L- 4 ml/L ) . Sebelum dilakukan pengujian, dilakukan percobaan untuk menentukan batas konsentrasi terbesar penambahan sabun pendispersi dan zat pemiksasi dari resep standar pabrik. Hasil pengujian dan perhitungan statistika menunjukan bahwa penambahan zat pemiksasi kationik ( Chercut CF-2 ) pada proses pencucian hasil pencelupan zat warna dispersi-reaktif turquoise berpengaruh terhadap ketuaan warna, beda warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Pengaruh penambahan zat pemiksasi pada hasil pencelupan yaitu semakin banyak konsentrasi zat pemiksasi yang ditambahkan maka ketahanan luntur dan ketuaan warna semakin meningkat dan nilai beda warna semakin besar. Variasi konsentrasi sabun pendispersi berpengaruh terhadap ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan, tetapi tidak terhadap beda warna. Hasil pencelupan kain poliester-rayon ( 65%-35% ) zat warna dispersi-reaktif turquoise memenuhi standar konsumen diperoleh dengan konsentrasi sabun pendispersi 3 ml/L dan penambahan zat pemiksasi kationik ( Chercut CF-2 ) sebanyak 1 ml/L. Pada kondisi tersebut diperoleh nilai ketuaan warna ( K/S ) 17,1756, nilai beda warna ( E ) dengan menggunakan spektrofotometer 0.85, ketahanan luntur terhadap pencucian untuk perubahan warna 5 dan penodaan pada kapas 4-5 dan penodaan pada poliester 5 serta ketahanan luntur terhadap gosokan kering 5 dan basah 4-5.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH KONSENTRASI SABUN PENDISPERSI DAN ZAT PEMIKSASI KATIONIK HASIL PENCELUPAN KAIN POLIESTER-RAYON ( 65%-35% ) DENGAN ZAT WARNA DISPERSI-REAKTIF ( SYNOZOL TURQUOISE BLUE HFG 26 + SUMIFIX BRILL BLUE R SPC GRAN ) TERHADAP BEDA WARNA DAN KETAHANAN LUNTUR WARNAen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf215.69 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf224.23 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf144.63 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf152.94 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.