OPTIMALISASI PENGGUNAAN ZAT KOAGULAN CAMPURAN (FERRO SULFAT (FESO 4 ), TAWAS [AL 2 (SO 4 ) 3 ] DAN KAPUR [CA(OH) 2 ]) PADA PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN CARA KOAGULASI-FLOKULASI

Abstract

Proses pengolahan air limbah di PT Kewalram Indonesia dilakukan dengan cara koagulasi-flokulasi menggunakan zat koagulan campuran ferro sulfat (FeSO 4 ), tawas [Al 2 (SO 4 ) 3 ] dan kapur [Ca(OH) 2 ] sebanyak 300 mL dalam 1 liter air limbah, zat flokulan A (poliakrilamida) dan zat flokulan C (kationik polimer elektroit) dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama dua menit dan waktu pengendapan selama 10 menit telah memenuhi baku mutu limbah cair menurut Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6/1999. Namun dengan kondisi tersebut, penggunaan zat koagulan pada proses pengolahan air limbah dengan cara koagulasi-flokulasi belum optimum. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan proses pengolahan air limbah dengan cara koagulasi-flokulasi menggunakan zat koagulan campuran dengan variasi 150, 200, 250 dan 300 mL dalam 1 liter air limbah. Selanjutnya dilakukan pengujian BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) cara titrimetri, pH, dan TSS (Total Suspended Solid) cara gravimetri. Data hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan zat koagulan campuran sebanyak 150 mL dalam 1 liter air limbah telah memenuhi baku mutu limbah cair menurut Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6/1999 baik dari segi TSS (Total Suspended Solid), BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan pH. Kondisi optimum untuk proses pengolahan air limbah dengan cara koagulasi-flokulasi menggunakan zat koagulan dicapai pada penggunaan zat koagulan campuran sebanyak 150 mL dalam 1 liter air limbah. Pada kondisi tersebut diperoleh nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) 29,5632 mg/L, nilai COD (Chemical Oxygen Demand) 115,84 mgO 2

/L, nilai pH 7, dan nilai TSS (Total Suspended Solid) 24 mg/L.