Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/389
Title: OPTIMALISASI PENGGUNAAN ZAT ANTI STAINING (UNION SALT CN-B) PADA BENANG CAMPURAN POLIAKRILAT-WOL (50%-50%) YANG DI CELUP DENGAN ZAT WARNA KATIONIK DAN ZAT WARNA REAKTIF METODA SATU LARUTAN DUA TAHAP
Authors: Mochammad, Ferdy Septian
Issue Date: 2016
Abstract: Pada proses pencelupan benang campuran poliakrilat – wol (50%-50%) dengan menggunakan zat warna kationik dan zat warna reaktif dapat memberikan variasi pada benang hasil pencelupannya yaitu dapat memberikan efek tone in tone (efek warna dimana serat akrilat diwarnai dengan zat warna kationik dan serat wol diwarnai dengan zat warna reakif tetapi dengan warna yang berbeda). Hasil proses pencelupan benang campuran akrilat – wol (50%-50%) yang dicelup dengan menggunakan zat warna kationik dan zat warna reaktif khususnya hasil pencelupan tone in tone belum memberikan hasil yang memuaskan karena masih sering terjadinya penodaan warna pada serat wol oleh zat warna kationik. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka digunakan zat anti staining (Union Salt CN-B) yang berfungsi untuk mencegah terjadinya zat warna kationik menodai serat wol. Variasi konsentrasi zat anti staining (Union Salt CN-B) yang digunakan adalah 0,1% ; 0,2% ; 0,3% ; 0,4% ; 0,5% ; 0,6% dan 0,7%. Selanjutnya terhadap hasil pencelupan tersebut dilakukan pengujian ketuaan warna atau K/S dan kerataan warna pada benang campuran akrilat – wol (50% - 50%), pengujian kemurnian warna serat wol yang dilihat dari arah warna L*, a*, b*, dan pengujian ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian. Dari hasil percobaan, pengujian serta perhitungan standar deviasi (SD) variasi konsentrasi zat anti staining (Union Salt CN-B) berpengaruh terhadap kemurnian warna serat wol, ketuaan warna, dan kerataan warna benang akrilat-wol (50%50%). Data hasil pengujian L*, a*, b* menunjukan bahwa, semakin tinggi konsentrasi zat anti staining (Union Salt CN-B) yang digunakan maka nilai b semakin positif maka penodaan warna pada serat wol semakin kecil, nilai ketuaan warna menjadi lebih muda dan kerataannya lebih baik. Penilaian ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian memberikan nilai yang baik. Berdasarkan hasil perhitungan standar deviasi (SD), konsentrasi yang paling baik pada pencelupan benang campuran poliakrilat-wol (50%-50%) menggunakan zat warna reaktif-basa adalah pada konsentrasi zat anti staining (Union Salt CN-B) 0,6%. Pada konsentrasi ini berdasarkan hasil pengujian untuk nilai kemurnian warna serat wol dilihat dari nilai b* yang paling positif yaitu 36.056, nilai ketuaan warna atau K/S 1.842 (400 nm) dan 3.803 (620 nm) dan untuk kerataan warna dengan nilai standar defiasi 0,034 (400 nm) dan 0,037 (620 nm). Penilaian ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian untuk konsentrasi 0,1% dan 0,2% memiliki nilai 4 sedangkan untuk yang lainnya 4/5 sampai 5.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/389
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf208.8 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf309.23 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf170.57 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf230 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.