Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/384
Title: OPTIMALISASI PENGGUNAAN ZAT PELEGAM (EDUNINE SBR 1000) DAN ZAT PELEMAS (EDUNINE SBS 4000) PADA PROSES PENYEMPURNAAN PELEGAMAN WARNA KAIN POLIESTER METODE SATU LARUTAN SATU TAHAP
Authors: Karunia, Indah Permata
Issue Date: 2016
Abstract: PT GISTEX Textile Division menghasilkan kain poliester berwarna hitam melalui 2 tahap yaitu proses padding 1 dan padding 2. Proses ini menghasilkan kain sesuai standar yang diinginkan konsumen namun kurang efisien ditinjau dari waktu yang digunakan. Oleh karena itu, tahapan proses tersebut perlu dikurangi dengan menggunakan proses penyempurnaan pelegaman warna metode 1 tahap. Metode yang dimaksud adalah dengan proses penyempurnaan pelegaman warna simultan dengan proses padding satu tahap yaitu zat pelegam, zat pelemas, zat anti statik dan asam asetat digunakan secara bersamaan kemudian dilakukan pengeringan dan pemantapan panas sehingga proses yang dibutuhkan lebih singkat yakni ± 5 menit. Jika dibandingkan dengan metode dua tahap yang memerlukan waktu ± 10 menit. Standar proses pelegaman warna dilakukan dengan metode 2 tahap. Tahap 1 yaitu padding 1 menggunakan konsentrasi zat pelegam sebesar 3% dan asam asetat 0,5 % kemudian dikeringkan dengan suhu 165 o C dilanjutkan dengan tahap ke 2 proses padding zat pelemas 3 %, zat anti statik 1 % lalu dilakukan pemanasawetan dengan suhu 180 o C. Dilihat dari dua parameter yaitu kecerahan warna (L*) sebesar 10,16 dan kelangsaian kain sebesar 0,27. Untuk mencapai standar maka proses pelegaman warna metode satu tahap dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi zat pelegam 2%, 2,5 %, 3 %, 3,5 %, 4 % dengan zat pelemas 3% serta suhu pengeringan 165 o C dan pemanasawetan 180 o C. Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi kain hasil percobaan meliputi kelegaman warna, kelangsaian kain, ketahanan luntur terhadap gosokan dan pencucian. Hasil pengujian kelegaman warna menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi penggunaan zat pelegam maka semakin rendah nilai kelegaman warna. Selain itu semakin bertambah konsentrasi zat pelegam maka kelangsaian semakin rendah (kaku). Hasil pengujian ketuaan warna yang didapat mendekati standar ditujukkan oleh kain dengan konsentrasi zat pelegam 3% dan zat pelemas 3% dengan nilai kecerahan waena (L*) yang didapat adalah 10,23. Hasil pengujian dari ketahanan luntur warna terhadap pencucian ataupun ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah dan kering memiliki nilai ketahanan luntur warna yang baik.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/384
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.97 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.97 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf2.97 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf2.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.